KETIK, SURABAYA – Akses warga Jawa timur mendapatkan pembiayaan untuk keperluan produktif makin bertambah. Senin kemarin (17/10), Pengprov Jatim melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jatim telah meneken kerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk melaksanakan program penambahan kredit rakyat.
Program kredit rakyat kali ini bisa diakses warga Jatim melalui skema jaminan sertifikat yang terbit melalui PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap). Program kerjasama yang diprioritaskan untuk warga yang telah mengurus dan memiliki PTSL tersebut telah dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Kepala Kanwil BPN Jatim Jonahar dan Direktur Utama BPR Jatim Yudhi Wahyu Maharani.
Jonahar menyebut program ini adalah salah satu solusi yang ditawarkan pihaknya dan pengprov Jatim dalam menjawab keluhan masyarakat. Saat ini sudah banyak keluhan tentang masyarakat yang terjebak dalam kredit atau pinjaman informal dengan bunga tinggi alias bank titil.
Jonahar melanjutkan, pihaknya juga segera membentuk kelompok kerja khusus bersama BPR Jatim untuk pendampingan sertifikasi tanah sekaligus akses menuju pemberian pinjaman. "Ini adalah salah satu upaya pemerintah dalam mendukung kemajuan perekonomi masyarakat," ucap Jonahar.
Jumlah bidang tanah yang telah tersertifikasi PTSL di Jatim sendiri saat ini sudah tinggi. Sudah ada 12 juta bidang tanah yang tersertifikasi melalui program tersebut dari target awal yang berjumlah 20 juta.
Di lain sisi, Yudhi menyebut realisasi kredit menggunakan jaminan PTSL tertinggi saat ini disalurkan untuk keperluan pertanian dan perdagangan. Untuk pertanian jumlahnya mencapai 57,34 persen. Sementara perdagangan sejumlah 36,26 persen.
Dia menambahkan, tingginya realisasi kredit dengan jaminan PTSL ini tidak lepas dari gencarnya percepatan sertifikasi yang dilakukan BPN dan promosi yang terus dilakukan BPN. "Program ini memang sangat dibutuhkan masyarakat," ucap Yudhi.
