KETIK, LUMAJANG – Untuk menghindari terjadinya korban akibat bencana alam yang sering terjadi di Lumajang, Sujatmiko tokoh muda asal Kecamatan Senduro meminta Pemkab Lumajang lebih gencar mensosialisasikan peta kawasan bencana.
Menurut Sujatmiko yang juga pengusaha muda ini, Lumajang memiliki potensi bencana alam yang sangat beragam dan bisa terjadi sewaktu-waktu tanpa bisa diduga sebelumnya.
"Kita ini memiliki potensi bencana alam yang sangat beragam, mulai dari banjir, longsor, gempa bumu, tsunami sampai erupsi Semeru. Maka menjadi penting untuk melakukan antisipasi dari awal, agar masyarakat bisa selamat dari akibat bencana tersebut," kata Sujatmiko.
Ia menyebut terjadinya longsor pada Jumat (7/7/2023) dini hari lalu, yang menelan korban 3 orang dalam satu keluarga.
"Kabarnya rumahnya memang berada di antara kemiringan tebing. Saya yakin, rumah yang berada di kemiringan seperti itu bukan hanya satu, tapi banyak di beberapa tempat. Oleh karena itu harus ada sosialisasi dari pemerintah, agar tidak lagi menambah bangunan di lokasi yang rawan longsor," kata Sujatmiko.
Jika alasan tanahnya memang ada di kemiringan, maka pelestarian tanaman penguat tanah harus menjadi alternatif sosialiasi kepada masyarakat, agar tetap aman jia turun hujan deras.
"Ini memang kerja bersama antar instansi. Setidaknya Pemkab juga mensupport bibit tanaman yang bisa mempertahankan kekuatan tebing dengan tanaman khusus agar tetap aman untuk ditinggali," ujar Sujatmiko.
Ia menyampaikan keprihatinnnya atas sejumlah kejadian bencana di Lumajang dan berharap hal ini tidak terulang lagi.
"Bencana memang tidak bisa diduga datangnya, tapi antisipasi memang harus tetap dilakukan agar masyarakat tetap aman dari bencana alam," pungkas Sujatmiko. (*)