KETIK, BATU – Reti sedang sibuk menata sayuran di Pasar Wisata Songgoriti di Kelurahan Songgokerto Kecamatan Batu Kota Batu, Selasa (5/9/2023). Di lapaknya yang sederhana, Reti berjualan sayur dan umbi-umbian.
Tampak beberapa sawi, gubis dan tomat tertata rapi di rak lapak milik Reti. Sedangkan, umbi-umbian seperti singkong dan ketela, ia kemas dalam plastik ukuran satu kilogram.
"Ya seperti ini mas keadaannya, kalau hari biasa sangat sepi. Saya hari ini buka cuma untuk mengisi waktu kosong saja," ujar perempuan 55 tahun tersebut.
Reti telah berjualan kurang lebih 25 tahun di Pasar Wisata Songgoriti. Menurutnya, semakin hari pasar wisata tersebut semakin sepi. Hal itu sangat berbeda pada 15 tahun silam, Songgoriti masih menjadi destinasi wisata favorit di Kota Batu.
Berdekatan dengan Pasar Wisata Songgoriti, ada Kolam Renang Tirta Nirwana dan Pemandian Air Panas Songgoriti. Keberadaan pasar wisata itu untuk menunjang kedua tempat wisata tersebut.
"Dulu sangat ramai, karena wisata air panas dan kolam renang kan juga ramai. Sekarang pemandian air panas malah sudah tutup," tambahnya.
Total ada sekitar 150 kios di Pasar Wisata Songgoriti. Mereka berjualan beragam oleh-oleh bagi para wisatawan. Mulai dari, sayuran, buah, baju, kerajinan hingga bunga.
Namun, saat Ketik.co.id mengunjungi, hanya terlihat beberapa kios buah, sayur dan kerajinan yang buka. Pedagang lain memilih buka di hari Sabtu dan Minggu.
Menurut Reti, pedagang Pasar Wisata Songgoriti sangat tergantung pada wisatawan. Terutama rombongan wisatawan yang menggunakan bus.
Namun, saat ini Kolam Renang Tirta Nirwana juga sudah sepi pengunjung. Hal itu tentu berpengaruh kepada omzet penjualan pedagang Pasar Wisata Songgoriti.
"Sehari kadang ada satu bus rombongan. Kadang ya sama sekali enggak ada. Tapi saya tetap buka di hari biasa," lanjutnya.
Tidak hanya pengunjung yang mulai sepi, kerusakan juga sudah banyak ditemukan di pasar wisata tersebut. Terutama atap dari seng yang bolong karena berkarat dimakan usia dan bocor saat musim hujan.
"Sebenarnya sudah ada rencana dari pedagang untuk iuran memperbaiki atap. Cuma waktunya kapan saya masih tidak tahu," ujarnya.(*)