KETIK, SURABAYA – Senyum tertumpah dalam dekapan. Tangis haru meluap dan jeda perlahan. Berganti harapan bersama dengan janji seorang perempuan tangguh pembawa asa perubahan.
Gubernur Khofifah. Nama itu terlalu lekat di telinga masyarakat. Terutama kaum proletar, terpinggirkan dan kerap luput dari perhatian.
Seorang pengarang legendaris asal Kanada, Bob Proctor mengatakan jika hukum kemakmuran adalah kemurahan hati. Mungkin seperti itulah prinsip yang menjadi acuan mantan menteri sosial tersebut.
Kedermawanan adalah akar baginya. Terbiasa berada di lautan massa, membagikan bantuan pemerintah hingga bantuan pribadi sebagai bentuk zakat atas upayanya berdarma sebagai seorang khalifah.
Potret itu tetap terekam hingga jelang Ramadan. Tahun lalu maupun tahun ini. Khofifah tak pernah berubah. Bahkan pada hari-hari biasa.
Sebagaimana potret tersaji di halaman Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan. Penuh ratusan warga pra sejahtera dan gamis atau keluarga miskin pada Senin (13/3/2023) petang kemarin.
Rumah mereka berada di sekitar kantor gubernuran. Menghuni sisi-sisi rel kereta api dengan berbagai macam latar belakang pekerjaan. Namun rata-rata adalah penjual kudapan dan pekerjaan dengan pendapatan minim.
Mereka datang dengan suka cita. Ini adalah kesekian kali gubernur memberikan undangan berupa kupon sembako dan santunan.
Dalam dekapan Khofifah, ibu-ibu menumpahkan keluh kesah. Bapak-bapak berbicara tentang keseharian mereka dalam bekerja banting tulang. Momen bertemu gubernur adalah kesempatan terbaik menyampaikan cerita sehari-hari kehidupan mereka.
Selepas itu Gubernur Khofifah turun berbaur menyatu dengan warga tanpa ada jarak dan 'koma'. Membawa telepon genggam dan membidik tombol kamera. Mereka berfoto bersama. Berlatar Gedung Kesekretariatan Daerah Pemprov Jatim dan ratusan wajah penuh harapan.
Kepada seluruh undangan, Khofifah berharap silaturahmi dapat terus terjaga. Ia juga berkeinginan memberikan bantuan zakat produktif sebesar Rp500.000 khusus bagi pelaku usaha ultra mikro. Seperti penjaja gorengan, cilok, pentol, bakso, dan lain-lain.
Khofifah lantas meminta agar perwakilan RT/RW setempat mencatat data pelaku usaha tersebut. Khofifah juga berjanji segera merealisasikan pada pertemuan kedua sebelum ramadan tiba.
"Saya ingin sebelum Ramadan kita ketemu lagi dengan penjual apa saja. Bakso, gorengan, es yang ada di sini. Jadi ada zakat produktif. Yang penjual itu bisa mendapatkan zakat masing-masing untuk tambahan usaha Rp500.000," sambung Khofifah didampingi Sekdaprov Jatim Adhy Karyono, Kepala OPD dan staf ahli.
Tawaran itu mendapat sambutan baik. Kader Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kota Surabaya dan Ketua IPSM Kelurahan Alun-alun Contong, Bunda Syifa sampai menangis haru. Ia. memang turut hadir mendampingi warga untuk bertemu pemimpin tertinggi di provinsi ujung timur Pulau Jawa ini.
Rata-rata adalah warga RW 1 dan RW 2 Kelurahan Alun-alun Contong dan Kampung Pahlawan DKA, Kelurahan Krembangan. Bunda Syifa mengatakan siap mengumpulkan data permintaan gubernur.
"Alhamdulillah kebetulan saya punya semua pelaku UMKM. Kebetulan saya pendata UMKM dan PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial)," ujar Bunda Syifa.
Ia berharap bantuan zakat produktif dapat bermanfaat bagi usaha warga kelas menengah ke bawah.
"Alhamdulillah kalau gubernur ada wacana seperti ini, itu luar biasa. Karena benar-benar menyentuh masyarakat ke bawah," kata Bunda Syifa.
Gubernur Jatim Paling Luar Biasa
Bunda Syifa bersyukur karena Gubernur Khofifah tak pernah berhenti mencurahkan perhatian kepada warga dari tahun ke tahun. Bahkan sejak menjabat sebagai menteri sosial.
Bunda Syifa sendiri telah menjadi relawan dinas sosial selama 20 tahun memberikan kesaksian. Ia terus merekam jejak kepedulian Gubernur Khofifah kepada warga kurang mampu.
Bunda Syifa merupakan warga asli sekitar kantor gubernuran. Tepatnya di RT 06 RW 01 Kelurahan Alun-alun Contong.
"Saya selama di sini dari kecil Gubernur Khofifah tok ini yang selalu peduli dengan masyarakat sekitar. Sebelumnya tidak ada. Makanya warga-warga itu seneng," ujar Bunda Syifa.
Tangan-tangan penerima bantuan berganti menjadi panjatan doa.
"Dan ini sering dilakukan sama Bu Khofifah selama Covid pun sering melakukan kegiatan ini. Jadi luar biasa, terima kasih bu gubernur. Doa PMKS itu luar biasa diijabah semoga bu gubernur semakin sukses, sehat, panjang umur banyak rezeki, amanah dan jujur menjabat Gubernur Jatim," kata Bunda Syifa.
Salah satu warga, Nur Halimah (60) merasa bersyukur mendapat bantuan tersebut. Ia mengaku sering menerima bantuan dari Gubernur Khofifah. Ada beras, gula, minyak goreng, mi instan, sarden dan lain-lain. Warga Sulung Gang II itu mengaku sudah berkali-kali mendapatkan bantuan.
"Saya mau bilang terima kasih bu gubernur," ucap Nur Halimah usai menerima bantuan dari Gubernur Khofifah.(*)