KETIK, MALANG – Suasana ceria mengiringi para siswa Chalidana Internasional Islamic School (CIIS) pada pawai peringatan Tahun Baru Islam. Pawai tersebut juga sebagai ajang memperkenalkan nilai-nilai keislaman pada para siswa.
Kepala sekolah Chalidana Internasional Islamic School, Dr. Budi Setyo Margono, M.Pd menjelaskan pentingnya menanamkan ajaran Islam dalam praktik keseharian.
"Pawai dan peringatan tahun baru Muharram ini untuk menanamkan pentingnya Islam pada anak-anak secara praktis. Salah satu agendanya memang parade, dan anak-anak baik SD maupun Paud melakukan hal yang sama, hanya teknisnya beda," jelas Budi pada Kamis (20/7/2023).
Serunya siswa Chalidana Internasional Islamic dalam memperingati Tahun Baru Islam 1445 H.
Pawai tersebut diikuti oleh enam kelas mulai dari PAUD dan SD. Keenam kelas tersebut terdiri dari siswa kelas 1 dan 2 SD, satu kelas Playgroup dan nursery, serta dua kelas untuk jenjang TK.
"Anak-anak PAUD lebih banyak pada kegiatan yang sifatnya psikomotorik seperti berjalan di luar. Ini penting bagi mereka karena rata-rata masih usia di bawah dua tahun. Sedangkan untuk primary ada kegiatan setelahnya. Ada yang sharing atau pengajian Al-Qur'an secara terintegrasi," tambahnya.
Menurut Budi, kegiatan tersebut sangatlah penting bagi para siswa. Terlebih bagi siswa SD yang sudah mulai mengetahui dan mengakses media sosial dengan mudah. Pihaknya ingin para siswa mengerti perbedaan antara tahun baru Islam dan tahun baru Masehi.
"Anak-anak primery kan sudah bisa tahu media sosial, bisa melihat video tentang tahun baru Masehi identik denhan hura-hura, pesta, dan kembang api. Kalau di kita punya tahun baru sendiri yaitu Muharram. Kita tidak ingin identik kegiatan yang sifatnya kolosal, tapi identik dengan merefleksi diri, memperbaiki diri untuk tahun berikutnya supaya lebih baik," terang Budi.
Budi berharap, siswa tidak hanya dapat mengerti perbedaan dan esensi dari tahun baru Islam. Namun serangkaian kegiatan peringatan 1 Muharram 1445 hijriah dapat menjadikannya sebagai manusia yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Jadi biar mereka bisa mengerti apa manfaat bagi kita umat Islam ini adalah tidak lain untuk meningkatkan perbaikan diri. Karena di tahun sebelumnya mungkin kita banyak melakukan kesalahan. Di tahun baru Muharram ini menjadi momen bagi mereka untuk bisa lebih baik dari tahun sebelumnya," lanjut Budi.
Serangkaian kegiatan tersebut pun beragam, mulai dari mengaji, pawai, penyampaian ceramah baik dari Guru Agama Islam maupun dari perwakilan masing-masing murid.(*)