KETIK, MALANG – Mantan Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko meninggal dunia pada Kamis (30/11/2023) sekitar pukul 05.30 WIB di Rumah Sakit dr Kariadi Semarang. Sejak menjadi Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko selalu membawa mimpi bagi kemajuan Kota Apel tersebut khususnya di bidang pariwisata.
Eddy Rumpoko atau yang kerap dipanggil ER menjabat sebagai Wali Kota Batu selama dua periode. Pada periode pertama tahun 2007-2012, almarhum berpasangan dengan Budiono selaku Wakil Wali Kota. Berlanjut di periode kedua tahun 2012-2017, ER berpasangan dengan Punjul Santoso.
Istrinya yakni Dewanti Rumpoko turut mengikuti jejak langkahnya sebagai Wali Kota Batu periode 2012-2022 bersama Punjul Santoso. Perjuangannya demi memajukan Kota Batu pun terus berlanjut.
Sejak ER menjabat sebagai Wali Kota Batu, banyak perubahan signifikan yang terjadi. Obsesinya tersebut terwujud dengan adanya perbaikan fasilitas hingga pembangunan wisata baru.
Sejak ditetapkan sebagai Kota Otonom dan terpisah dari Kabupaten Malang pada 17 Oktober 2021, perlahan muncul objek wisata baru. Seperti Batu Night Spectaculer yang hadir pada 2008 dan Museum Satwa atau Jatim Park 2 pada 2010.
ER juga mulai mengemas Alun-Alun Kota Batu sebagai salah satu tujuan wisata. Dilansir dari pdiperjuangan-jatim.com semakin banyak investor yang berlomba menanamkan modalnya ke Kota Batu. Beragam hotel, penginapan, hingga resto tumbuh subur di Kota Batu. Nilai investasi pada saat itu mencapai Rp 9,7 triliun.
Pada tahun 2014 diketahui bahwa jumlah kunjungan di Kota Batu mampu mencapai 3 juta orang. Angka ini berhasil melampaui capaian ketika ER baru menjabat di tahun 2007 dengan jumlah kunjungan kurang dari 1 juta orang.
Dengan jargon Shining Batu, ER berhasil menyiapkan wisata alam berupa Coban Talun, Dusun Wonorejo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji.
Keterlibatan pihak swasta juga turut berkontribusi pada perkembangan wisata Kota Batu, salah satu ya Jawa Timur Park Group. Lapangan kerja pun semakin bertambah dan tingkat pengangguran mulai menurun. Di tahun 2012, pengangguran Kota Batu mencapai sekitar 6.000 orang dan mengalami penurunan di tahun 2013 menjadi 3.404 orang.
Wafatnya Eddy Rumpoko tentu memicu duka cita pada masyarakat terutama Kota Batu. Anggota DPRD Kota Batu, Khamim Tohari turut menjelaskan bahwa almarhum sempat dirawat di rumah sakit beberapa hari.
"Kita tidak pungkiri bahwa Kota Batu di tangan beliaunya untuk pariwisata maju. Meski kita tidak pungkiri ada segi baik dan negatifnya. Beliau ingin Kota Batu ada Kereta Gantung seperti yang sudah direncanakan sejak dulu. Kemudian melindungi pertanian dan petani, belum lama ini komunikasi sama saya seperti itu," ujarnya. (*)