KETIK, BATU – style="text-align:justify">Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi selama dua hari berturut-turut di kawasan Kelurahan Songgokerto, Kota Batu pada akhir Oktober 2023. Dampaknya, hampir 5,7 hektar hutan pinus Perhutani habis dilalap si jago merah
Data BPBD Kota Batu, hutan pinus Perhutani yang terbakar itu seluas 3,7 hektar di petak 82A dan 82B pada Jumat (27/10/2023) dan 2 hektar di petak 82A pada Sabtu (28/10/2023) pekan kemarin.
"Penyebab kebakaran ini diduga karena ulah masyarakat. Terutama di lahan hutan yang sekarang dikelola untuk jadi lahan pertanian. Selain membakar pohon pinus, peristiwa ini juga merusak lingkungan." ujar, Kepala pelaksana BPBD Kota Batu, Agung Sedayu, Senin (30/10/2023).
Agung mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tak bertindak yang bisa mengakibatkan api di musim kemarau panjang ini. Karena, kondisi sekarang ini membuat hutan mudah terbakar. Ia meminta masyarakat untuk tidak membakar sisa tanaman di area perhutani.
"Kalaupun harus dibakar, tunggu apinya benar benar padam dengan disiram dengan air. Jangan ditinggal begitu saja," tambahnya.
Agung menguraikan sepanjang bulan Oktober 2023 ini, sebanyak 25 kejadian Karhutla terjadi di wilayah Kota Batu. Ia berharap, kejadian itu tidak terjadi pada bulan November mendatang. Mengingat, BMKG memprediksi hujan akan turun pada bulan November.
"Tentunya, ketika ada pembakaran ranting yang ditinggal begitu saja menyebabkan api tak terkendali sehingga meluas. Kita terus mengingatkan masyarakat untuk tidak membakar sisa tanaman atau ranting sembarangan," tegasnya.