KETIK, BANDUNG – Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menganggap kegagalan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipinang sebagai cawapres oleh Anies Baswedan, sebagai musibah politik.
Hal tersebut diungkapkan Presiden RI ke-6 ini seusai melakukan pertemuan dengan para anggota DPR, DPRD dan calon anggota DPRD dari Partai Demokrat di Jalan Gading Tutuka, Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung, Selasa (3/10/2023).
“Setelah Demokrat mengalami musibah politik, akhirnya kita harus punya rumah baru masuk dalam jajaran Koalisi Indonesia Maju, dengan mengusung sahabat saya Pak Prabowo sebagai Calon Presiden,” kata SBY.
Ia menyampaikan, dari diskusi dengan para caleg Partai Demokrat tentang bagaimana Demokrat melangkah ke depan, juga tagline atau tema dan arah perjuangan Demokrat di Pemilu 2024.
“Saya jawab kepada para caleg, sebenarnya tidak ada perubahan yang mendasar ketika kita sekarang berada dalam koalisi yang baru setelah Demokrat mengalami musibah politik, akhirnya kita punya rumah yang baru. Kini kita sudah memilih akhirnya Demokrat masuk dalam Koalisi Indonesia maju,” kata SBY yang didampingi oleh Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Alfian Mallarangeng dan Anggota Komisi IX Fraksi Demokrat DPR RI, Dede Yusuf.
Bicara Indonesia Maju, kata SBY, artinya Indonesia memang harus semakin maju dari masa ke masa. Agar maju, maka sebagaimana sering disampaikan Ketum Demokrat AHY, bagi Demokrat itu yang sudah baik akan lanjutkan, yang belum baik diperbaiki. Hal-hal yang baik yang sudah dilakukan dan diwariskan mulai dari Presiden Soekarno sampai Presiden Jokowi yang sudah baik, dilanjutkan.
"Sampai kapanpun Indonesia harus menjalankan nilai dan pilar-pilar kehidupan berbangsa Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, NKRI ada Bineka Tunggal Ika, dan jangan lupa hasil reformasi ada demokrasi yang harus dijunjung tinggi,” kata SBY.
Bagi Demokrat semua itu akan dilanjutkan baik kebijakan pembangunan, ekonomi, kesejahteraan rakyat, penegakan hukum. "Apa pun yang dilakukan semua pemimpin Indonesia, termasuk saya dan Pak Jokowi yang sudah baik, juga dilanjutkan,” tandasnya.
Walaupun setiap presiden ingin berbuat baik, tukas SBY, ada sejumlah hal yang belum baik. “Nah, itulah Demokrat punya komitmen dan tak pernah berubah; yang baik dilanjutkan, yang belum baik diperbaiki. Dalam lima tahun ke depan musti ada yang diperbaiki. Dulu Pak Jokowi memimpin Indonesia juga memperbaiki sejumlah hal yang dirasa belum baik. Tidak apa-apa, karena di seluruh negara juga begitu, termasuk di Indonesia,” ujarnya.
Oleh karena itu, menurut SBY Demokrat teguh melanjutkan untuk itu. Apa yang akan diperbaiki Demokrat itu melalui calegnya, anggota DPR-nya nanti akan menyampaikan apa yang harus diperbaiki. “Itulah arah tema dan arah perjuangan politik Partai Demokrat,” tandas SBY. (*)