KETIK, SURABAYA – Dua wakil tunggal putra Indonesia mencatat hasil positif dan melaju ke babak perempatfinal turnamen bulutangkis Malaysia International Series 2022. Catatan serupa juga diukir Aisyah Sativa Fatetani dan Stephanie Widjaja di tunggal putri.
Dalam pertandingan yang mentas di Arena Badminton Perak, Kompleks Sukan MBI Ipoh, Malaysia, Kamis (10/11), pemain tunggal putra Yohanes Saut Marcellyno melaju ke perempatfinal. Tiket tersebut didapat unggulan ke-12 ini setelah mengalahkan pemain Malaysia, Lee Shun Yang.
Lewat pertarungan tiga gim, Saut tampil sabar untuk melakoni pertarungan seru ini. Dia pun akhirnya mampu menggusur wakil tuan rumah yang ditempatkan sebagai unggulan keempat tersebut dengan skor 14-21, 21-16, 21-15.
"Puji Tuhan tentunya saya sangat bersyukur dan senang atas kemenangan kali ini, karena dia juga rangkingnya di atas saya dan umurnya juga lebih tua. Tadi pertandingannya juga berjalan sengit dan menegangkan. Tetapi saya sangat menikmati jalannya permainan," ujar Saut dalam rilis PP PBSI.
Diceritakan Saut, kunci kemenangannya atas Lee Shun Yang adalah berkat dirinya bermain sabar dan tenang. Apalagi, karakter shuttlecocknya termasuk lambat. "Tadi saya sudah mengeluarkan seluruh kemampuan, termasuk menerapkan strategi bermain sabar. Kendati menang, masih banyak yang harus dipelajari dari permainan tadi," tambah Saut.
Sebelumnya, Syabda Perkasa Belawa juga tampil prima untuk maju ke perempatfinal. Unggulan kedelapan ini harus berjuang tiga gim sebelum berhasil mengandaskan harapan pemain Malaysia, Justin Hoh, 14-21, 21-17, 21-17.
"Tadi pertandingan cukup ketat karena lawan juga cukup bagus. Dia punya serangan yang bagus. Tadi gim pertama, saya kurang siap mengantisipasi serangan dia," ucap Syabda. "Kunci kemenangan tadi, saya lebih bermain sabar, mengantisipasi serangan lawan dan banyak menyerang dari permainan net. Meskipun begitu, tadi saya juga cukup banyak mati sendiri dan kurang konsisten kalau sudah unggul poin," tambah Syabda.
Sementara di tunggal putri, kemenangan juga dipetik Aisyah Sativa Fatetani. Penghuni Pelatnas Cipayung ini berhasil maju ke perempatfinal dengan menggusur wakil Chinese Taipei, Lin Ying Chun, 21-15, 21-12. Performa positif juga dipetik Stephanie Widjaja. Dia menang dua gim langsung atas Miki Kanehiro asal Jepang, 21-8, 21-12.
Sayang, keberhasilan Sativa dan Stephanie tidak diikuti Komang Ayu Cahya Dewi. Komang yang ditempatkan sebagai unggulan pertama ini disingkirkan Chen Lu asal China dengan skor 18-21, 15-21.
"Tadi lawan memang lebih unggul dari power dan kebetulan karakter shuttlecock di sini lambat. Selain itu, lawan juga jarang melakukan kesalahan sendiri. Jadi saya banyak terkontrol lawan," tutur Komang.
"Saya akui, kualitas lawan memang bagus. Bisa dibilang tadi juga dia bermain bagus. Tetapi kalau tadi saya bisa menerapkan pola permainan dengan baik, saya rasa saya masih bisa bersaing," tambah Komang.
Selain Komang, kegagalan juga dialami Ruzana. Dia menyerah kalah di tangan Chiang Ying Li asal Chinese Taipei lewat pertarungan ketat, 19-21, 19-21. "Gim pertama, dari awal Ruzana sudah benar menerapkan pola permainan yang diterapkan. Tetapi, di poin-poin tua, lawan lebih berani menyerang dan menekan duluan. Jadi Ruzana tidak bisa keluar dari tekanan," ucap Morico Harda, pelatih tunggal putri yang mendampingi ke Negeri Jiran.
"Dan di gim kedua, pola permainan tetap sama. Ruzana bahkan sempat memimpin dengan 15-10. Tetapi saat lawan mendapat tambahan dua poin, di situ Ruzana jadi takut-takut dan kehilangan fokus. Dia pun banyak melakukan kesalahan sendiri," tutur Morico.
Di ganda campuran, Jafar Hidayatullah/Aisyah Salsabila Putri Pranata juga belum berhasil melewati rintangan wakil asal China, Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin, 19-21, 11-21. Jiang/Wei adalah juara Indonesia Masters Super 100 di Malang lalu. (*)