KETIK, MALANG – Bakal Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo menyebut, bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang akan mendampinginya tidak hanya berasal dari kalangan nahdliyyin saja. Ia menyebut, daftar bacawapres-nya berasal dari berbagai kalangan.
Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo saat berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Hikam Kota Malang pada Jumat (13/10/2023). Usai kunjungan, Ganjar menjelaskan saat ini masih belum dapat secara terang-terangan menyebutkan bacawapresnya.
"Sabar, kan belum pendaftaran dan yang masuk (bursa cawapres) ada banyak. Dari Nahdlatul Ulama (NU) ada banyak, dari mana-mana juga banyak. Sabar, tenang saja, pengumuman juga sebentar lagi," ujarnya.
Di samping itu Ganjar menekankan bahwa kunjungannya ke Ponpes Al-Hikam ini bukan untuk kepentingan politik maupun meminta dukungan. Ia mengaku sekadar ingin bersilaturahmi dengan pengurus Ponpes. Mengingat ia memiliki pengalaman berkesan dengan KH. A. Hasyim Muzadi selaku pendiri Ponpes Al-Hikam Malang.
"Saya sama Pak Ahmad Basarah ini naik haji di 2012, dan ingat betul beliau (Hasyim Muzadi) waktu itu sebagai Amirul Hajj juga memberikan khutbah yang bagus sekali saat itu. Beliau berkata apa ukurannya kalau haji dikatakan mabrur. Ya kalau sepulang itu ada kesalahan sosial pada dirimu. Itu menurut saya ilmu yang luar biasa supaya orang menjadi lebih baik," sambungnya.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PDIP, Ahmad Basarah menjelaskan masih ada waktu bagi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri mengumumkan bacawapres. Pasalnya pendaftaran Capres dan Cawapres baru dibuka pada 19 Oktober 2023 mendatang.
"Saya kira waktu yang tersisa ini akan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Ketum Parpol dan Mas Ganjar untuk mencari siapa bacapres terbaik. Bukan hanya bagi PDIP dan partai pendukungnya, tapi juga bagi segenap rakyat Indonesia," jelasnya.
Sempat muncul dua nama tokoh NU yang digadang-gadang menjadi pendamping Ganjar di Pilpres 2024. Yakni Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD. Namun nama-nama tersebut, menurut Ganjar, masih harus melewati pertimbangan yang matang, terutama dari Megawati.
"Beberapa nama memang sudah mengerucut dalam pikiran Bu Megawati dan sudah dikomunikasikan dengan para Ketua Umum Parpol lain. Tapi pada akhirnya keputusan itu sampai dengan saat ini masih dalam proses penggodokan," sebutnya. (*)
