KETIK, PAMEKASAN – Memasuki 10 hari kedua bulan puasa, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus melakukan Safari Ramadhan. Kali ini, Khofifah membagikan Zakat Produktif untuk 100 pelaku usaha ultra mikro di Kabupaten Pamekasan, Minggu (2/4/2023).
Adapun zakat produktif yang diberikan ialah tambahan modal usaha Rp 500 ribu per orang, serta sembako yang terdiri dari gula 1 kg, sejumlah mie instan, minyak goreng 2 liter, dan beras 3 kg.
"Kita mentasarufkan zakat produktif untuk pelaku usaha ultra mikro, jadi di bawah usaha mikro. Memang cuma Rp 500 ribu karena pada dasarnya yang jualan gorengan, jajanan, atau nasi pecel itu tidak butuh modal besar. Tapi justru yang modalnya kecil itu punya potensi terjerat rentenir. Jadi program ini agar mereka terhindar dari rentenir," ujarnya Halaman Kediaman KH Kholil Damanhuri, Batu Ampar, Kab. Pamekasan.
Khofifah juga mengatakan, pembagian zakat produktif merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai pihak. Mulai dari BUMD, Baznas, hingga instansi swasta seperti Sampoerna Foundation.
"Pokoknya kita melakukan kolaborasi memaksimalkan sapaan-sapaan untuk bisa memberikan penguatan untuk pelaku usaha ultra mikro itu sendiri," ungkapnya.
Khofifah menyempatkan diri berziarah di makam Batu Ampar. (Foto: Humas Pemprov Jatim)
Sementara itu, Bupati Pamekasan Badrut Tamam mengharapkan pemberian zakat ini bisa memperlancar pemasukan para penerima. Selain itu, dapat menghindarkan mereka dari utang dan jeratan rentenir.
Lebih jauh, dirinya mengatakan bahwa sedikit banyak pertumbuhan ekonomi Pamekasan relatif signifikan. Yakni 4,6% sejak dirinya dilantik akhir 2018 lalu.
"Selain itu, sebelum saya menjadi bupati, tingkat kemiskinan itu 16,7%. Saat jadi bupati 1 tahun, baru kemudian 14,5%. Waktu pandemi naik lagi menjadi 15,9%. Sekarang Alhamdulilah 13,8%," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menyempatkan diri melakukan ziarah Pesarean Batu Ampar Barat Pangbathok Proppo. Pasarean ini merupakan komplek makam para ulama yang diluhurkan masyarakat setempat.
Di sana, terbaring enam jasad wali atau dalam bahasa madura biasa disebut Buju'. Yakni Syekh Abdul Manan (Buju' Kosambi), Sykeh Basyaniyah (Buju' Tumpeng), Syekh Husen, Syekh Moh. Romli, Syekh Damanhuri, dan tentu saja Syekh Abu Syamsudin Batu Ampar (Buju' Latthong).(*)