KETIK, JAKARTA – Komisaris Independen PT Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) KH Amiruddin Nahrawi atau yang akrab disapa Kiai Cak Amir ternyata menyimpan banyak 'rahasia kunci' dalam hidupnya yang tidak diketahui banyak orang.
Pria yang juga Ketua PWNU Sumatera Selatan itu sejak usia muda rutin bersedekah kepada orang-orang yang membutuhkan.
Jurnalis Ketik.co.id menyaksikan langsung rutinitas harian Cak Amir mulai sebelum berangkat ke kantornya di kantor Pusri perwakilan Jakarta, dalam perjalanan hingga saat berada di kantornya, Selasa (5/9/2023).
Salat Dhuha adalah rutinitas sebelum berangkat bekerja. Usai sarapan, Cak Amir bersiap dan bergegas untuk berangkat ke kantornya.
Ketika ke luar rumah, ada seorang warga yang sudah lanjut usia. Ia mendampingi Cak Amir hingga ke mobilnya sembari membacakan sholawat dan mendoakan Cak Amir.
Cak Amir lantas mengangkat kedua tangannya dan mengamini doa-doa yang dipimpin oleh lansia tersebut. Cak Amir kemudian merogoh uang yang selalu disiapkan di sakunya untuk sedekah.
Ia memberikan uang kepada orang-orang yang mendoakan, termasuk kepada orang-orang yang ditemuinya saat hendak berangkat menuju mobilnya yang terparkir sekitar 50 meter dari kediamannya.
"Terima kasih Kiai. Semoga sehat selalu," ucap warga yang menerima sedekah rutin itu.
Itu lah satu dari sekian banyak amalan Cak Amir yang dilakukan sejak usia muda. Ia selalu menyiapkan uang di sakunya dan diberikan kepada orang-orang yang ditemuinya, khususnya orang-orang yang membutuhkan.
"Sehari saya sediakan 1 juta di saku yang selalu saya bagi-bagikan. Itu kebiasaan sudah dari dulu. Semoga bisa istiqomah," ujar Cak Amir kepada jurnalis Ketik.co.id yang diam-diam mengamati rutinitas Cak Amir.
Salah satu driver Cak Amir, Yusuf, mengaku bahwa dirinya banyak belajar tentang ilmu kehidupan dan ilmu agama kepada Cak Amir.
Dalam perjalanan, Cak Amir tak bosan-bosannya memberikan nasihat kepada Yusuf. Hal unik lainnya yang dilakukan Cak Amir ketika berangkat kerja, ia selalu memainkan musik dangdut kesukaannya.
"Yusuf, dangdut dulu. Mansyur S. Volumenya agak nyaring ya. Biar enjoy," kata Cak Amir kepada driver.
Ternyata, Cak Amir melakukan rutinitas ini sejak dulu. Ia berkeyakinan bahwa seseorang yang hendak bekerja harus bisa menikmati dan menghilangkan stres agar bisa enjoy saat bekerja.
Tiba di kantor, para security dan stafnya hormat lalu mencium tangannya. Meski menjadi tokoh agama dan pengusaha sukses, Cak Amir selalu memperlakukan pegawai-pegawai layaknya teman. Seperti tak ada sekat.
Setiap tahun, Cak Amir juga rutin mengumrohkan staf-stafnya hingga orang-orang terdekatnya. Rata-rata setiap tahun ia memberangkatkan lima orang ke Tanah Suci.
"Owh kalau umroh, itu sudah lama. Meski sebelum di Pusri sudah saya lakukan Mas. Tahun ini ada Maya (staf di Palembang), Maulida (staf di Jakarta), pembantu, Ustadz di Madura, dan supir. Rata-rata lima orang setiap tahun," jelasnya.
"Saya mengumrohkan mereka dan usaha saya semakin lancar. Karena banyak yang mendoakan saya. Dan saya maunya mereka umroh bintang lima. Biar fokus," imbuh tokoh agama yang merupakan putra asli Madura pertama yang menjadi Ketua PWNU Sumsel.
Maulidah Rahma (26 tahun), staf Cak Amir yang di Jakarta, mengaku baru saja umroh selama sembilan hari. Ia diumrohkan oleh Cak Amir dengan umroh kelas bintang 5 pada 16 Agustus 2023 lalu.
"Saya masih baru jadi sekpri beliau. Baru setahun langsung dapat umroh bintang lima. Alhamdulillah, baik banget bapak kiai. Semoga lancar dan sehat selalu," ungkapnya.
Ia mengaku bahwa Cak Amir adalah sosok pemimpin yang rendah hati meskipun mempunyai jabatan tinggi di sebuah perusahaan ternama.
"Beliau itu selalu ngingetin soal ibadah. Setiap masuk waktu solat malam, beliau rutin tahajud call kepada semuanya. Beliau rajin masuk ke kantor," ujarnya.
Pesan yang selalu diingat oleh Maulidah adalah utamakan ibadah apapun kondisinya. Tidak ada kompromi.
"Kita akan dapat jalannya karena kebiasaan. Itu pesan beliau," terangnya.
Cak Amir adalah sosok Komisaris yang rutin mengisi seminar tentang pupuk. Ia juga rutin bertemu dengan para mitra PT Pusri. Menjalankan tugas-tugas dengan amanah.
Cak Amir tipikal pemimpin yang suka melakukan sidak dan keliling untuk melihat secara langsung kondisi pertanian dan pupuk di lapangan agar menjadi lebih baik. Terkini, Cak Amir safari di Bali, Jatim, Jateng, DIY dan Sumbagsel.
Itulah salah satu rutinitas yang menjadi kunci kesuksesan Cak Amir dalam berbagai usahanya. (*)