KETIK, JAKARTA – Memasuki perdagangan hari Kamis (13/4/2023), Mata uang Rupiah Terpantau menguat di level Rp14.745 per dolar AS. Kenaikan ini berkisar 134,5 poin atau 0,9 persen dari perdagangan sebelumnya.
Kenaikan ini juga diikuti oleh mata uang beberapa negara Asia, seperti rupee India menguat 0,25 persen, ringgit Malaysia 0,21 persen, dan dolar Singapura menguat 0,23 persen.
Disusul, won Korea Selatan menguat 1,14 persen dan yen Jepang menguat 0,14 persen. Sedangkan, peso Filipina justru melemah 0,07 persen. Sedangkan yuan China dan dolar Hong Kong terpantau stagnan.
Hal serupa juga diikuti oleh sejumlah mata uang negara maju yang kompak menguat. Terpantau, euro Eropa menguat 0,25 persen, Franc Swiss 0,47 persen, dolar Australia menguat 0,6 persen, poundsterling Inggris minus 0,21 persen, dan dolar Kanada 0,28 persen.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan rupiah menguat karena didukung oleh imbal hasil obligasi Indonesia yang juga kembali turun.
"Imbal hasil obligasi Indonesia juga kembali turun, mencerminkan permintaan kuat pada SBN (surat berharga negara)," kata Lukman.
Menurut Lukman permintaan yang kuat tersebut yang menyebabkan Rupiah menguat pada hari ini.(*)