KETIK, JAKARTA – Mengawali perdagangan pekan ini, Senin (27/2/2023), Mata uang Garuda terpantau melemah 24 poin atau minus 0,16 persen dibandingkan posisi sebelumnya. Saat ini rupiah berada di level Rp15.251 per dolar AS.
Sementara itu, mata uang beberapa negara Asia terpantau mengalami pergerakan bervariasi. Yuan China tumbuh 0,07 persen dan Dollar Hong Kong naik 0,01 persen. Sedangkan Ringgit Malaysia melemah 0,57 persen dan Baht Thailand turun 0,05 persen.
Disusul Dollar Singapura plus 0,16 persen, Peso Filipina menguat 0,38 persen, Yen Jepang naik 0,23 persen. Sedangkan Won Korea Selatan turun 0,67 persen.
Hal berbeda dialami oleh mata uang negara maju yang kompak menguat. Poundsterling Inggris menguat 0,14 persen, Euro Eropa plus 0,10 persen, Franc Swiss naik 0,02 persen, Dollar Australia naik 0,21 persen, dan Dollar Kanada tumbuh 0,13 persen.
Akibat kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS The Federal Reserves (The Fed) yang lebih agresif. Rupiah masih berpotensi melemah.
"Ekspektasi ini dipicu oleh rilis data indikator inflasi AS - Core PCE di Januari Jumat malam hasilnya menunjukkan kenaikan melebihi kenaikan bulan sebelumnya," ucap Aristo Tjendra, Analis PT Sinarmas Futures, dilansir CNN. (*)