KETIK, JAKARTA – Sebuah serangan rudal terjadi di Timur Laut Suriah pada Jumat (24/3/2023) malam waktu setempat. Serangan itu mengenai markas militer Amerika Serikat (AS).
Dalam laporan Pentagon, seorang kontraktor berkewarganegaraan AS tewas dan lima anggota militer terluka. Menurut laporan awal, serangan itu dilakukan dengan drone yang berasal dari Iran.
"Seorang kontraktor AS tewas dan lima anggota layanan AS serta satu kontraktor AS lainnya terluka setelah kendaraan udara tak berawak satu arah menghantam fasilitas pemeliharaan di pangkalan Koalisi dekat Hasakah di timur laut Suriah," kata Departemen Pertahanan dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP.
Atas serangan itu, militer AS mengumumkan telah melakukan serangan udara balasan. Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan ia telah mengizinkan serangan udara presisi di Suriah Timur terhadap fasilitas yang digunakan oleh kelompok yang berafiliasi dengan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran.
"Serangan udara dilakukan sebagai tanggapan atas serangan hari ini serta serangkaian serangan baru-baru ini terhadap pasukan Koalisi di Suriah oleh kelompok yang berafiliasi dengan IRGC," tambahnya.
Ratusan tentara Negeri Paman Sam berada di Suriah sebagai bagian dari koalisi yang berperang melawan sisa-sisa kelompok Negara Islam (ISIS). Saat ini, mereka sering menjadi sasaran serangan kelompok-kelompok milisi.
Dalam konflik Suriah, pasukan AS mendukung Pasukan Demokratik Suriah (SDF), tentara de facto Kurdi di daerah itu. Kelompok itu memimpin pertempuran yang mengusir ISIS dari sisa-sisa terakhir wilayah Suriah kendali mereka mereka pada 2019. (*)