KETIK, JAKARTA – Tokoh politik dan partai mulai membicarakan calon presiden. Mereka juga mulai mencari pasangan menjelang agenda Pilpres 2024. Tidak mudah, sebab partai politik pun terbelenggu oleh Presiden Threshold (PT) sebesar 20 persen.
Menurut peraturan, penting bagi partai politik untuk mengajukan “jagoan“ mereka menjadi capres, sebab memiliki cottail effect atau “efek ekor jas“ untuk partai mereka.
Adalah Rizal Ramli (RR). Tokoh nasional ini berkali-kali mengajukan nol persen presiden threshold ke Mahkamah Konstitusi (MK), tetapi tidak mendapatkan dukungan dari partai politik dan kemudian gagal.
Pengamat politik, Tulus Sugiharto, mengungkapkan, jika dulu parpol mendukung RR, tentu calon presiden akan lebih mudah dan tentu lebih banyak.
"Bagus untuk demokrasi," kata Tulus, Minggu (7/5/2023).
Kepada Tulus dan sejumlah mahasiswa, RR baru-baru mengaku tidak terlalu tertarik lagi bicara soal capres. Ia menilai, sudah ada kekuatan-kekuatan tertentu.
"Mungkin maksudnya “peng peng “ istilah Bung RR waktu jadi Menko dulu. Ada yang mengatur katanya, dan bukan berasal dari suara rakyat," ucap Tulus.
Namun demikian, kata Tulus, Rizal Ramli masih memiliki energi besar berlipat ganda saat berdiskusi dan menjawab pertanyaan para mahasiswa.
"Suaranya akan keras terdengar, seolah orasi, memang itu gayanya sejak masih jadi mahasiswa dulu di ITB Bandung era tahun 70-an. Semangat Bung RR terhadap generasi muda ini kalau di film sama seperti Aktor Sylvester Stallone yang terkenal di era tahun 70-an," kata dia.
Meskipun tak lagi muda, usia bukanlah halangan untuk berdharma pada bangsa dan negara. Bahkan, urai Tulus, opini Jhon A Masli di sebuah media mengungkapkan, siapapun pemimpin RI 2024 nanti, Indonesia butuh “The Expendables”.
Pimpinan begawan ekonomi Rizal Ramli dan para patriot-patriot ekonomi seperti Faisal Basri, Ichsanodin Noorsy, Anthony Budiawan, dan Mahfud MD dan lain-lain untuk memerangi kelaliman yang menyengsarakan rakyat selama ini, untuk membenahi ekonomi Indonesia.
"Opini itu benar dan obyektif," tandas Tulus.
Sebagaimana pesan Rizal Ramli kepada setiap mahasiswa. Agar tetap kritis, tidak takut untuk melawan ketidakbenaran, maju dan turun kelapangan dan jika harus dibui pun itu adalah ciri gerakan anak muda.
"Seperti Bung Karno dan kawan-kawan waktu muda dan termasuk Bung RR yang waktu mahasiswa sempat ditahan selama 1,5 tahun. Jadi, jika ingin jadi mahasiswa yang dikenal publik membela rakyat, turun ke lapangan dan bersuara lantang, bukan dengan hanya berdemonstrasi di media sosial dan mengharapkan like jempol," ucap Tulus.(*)