KETIK, MALANG – Jenazah Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIB), Romo Antonius Benny Susetyo dikebumikan di TPU Sukun usai Misa Arwah di Gereja Katolik Paroki St. Albertus de Trapani.
Sepanjang hidupnya, imam bagi Umat Katolik itu dikenal gigih dalam memperjuangkan aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat.
Pelaksanaan Misa Arwah Romo Benny bahkan dihadiri Presiden Kelima RI sekaligus Dewan Pengarah BPIP, Megawati Soekarno Putri dan sejumlah petinggi partai maupun pejabat publik.
Deputi Bidang Hubungan antar Lembaga, Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan BPIP, Ir Prakoso menjelaskan, terdapat keinginan mendalam yang belum terpenuhi hingga akhir hayat Romo Benny.
"Ada, masih ada. Keinginan Romo itu terhadap ideologi Pancasila itu diaktualisasikan, dijalankan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Jadi diaktualisasikan nilai Pancasila, living ideologi, working ideologi, itu dijalankan untuk NKRI ini," ujarnya usai pelaksanaan Misa Arwah, Senin 7 September 2024.
Romo Benny tak pernah berhenti untuk memegang komitmennya terhadap penerapan moral dan ideologi Pancasila. Terlebih Romo Benny diketahui meninggal dunia saat bertugas menyampaikan nilai-nilai Pancasila di Pontianak.
"Kita telah berkomitmen dan berideologi Pancasila. Nilai-nilai Pancasila dijalankan secara konstitusional dan beretika moral. Itu juga yang banyak menyita pemikiran beliau. Apalagi waktu di Pontianak itu kan sedang membicarakan nilai etika untuk mengelola lingkungan hidup demi kepentingan Indonesia," tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPIP, Prof Yudian Wahyudi menjelaskan bahwa Romo Benny selalu dipenuhi perjuangan dan keikhlasan selama bekerja di BPIP. Kepergian Romo Benny tentu menjadi duka bagi masyarakat dan BPIP.
"Kalau sederhananya beliau kelelahan karena kan beliu ini selalu bekerja, hampir gak pernah berhenti. Beliau ini sebagai Stafsusnya Ketua Dewan Pengarah, Bu Mega. Jadi beliau ini utamanya memperkuat BPIP di bidang media, konsep, dan juga turun ke lapangan," katanya.(*)