KETIK, MALANG – Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang Risa Santoso, BA MEd dikukuhkan menjadi relawan pajak. Risa merupakan pemegang rekor Rektor Termuda se-Asia menurut museum rekor-dunia Indonesia (MURI).
Pengukuhan Risa sebagai relawan pajak itu bersamaan dengan peresmian Tax Center Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Asia Malang sebagai Tax Center ke-20 di lingkungan Kanwil DJP Jawa Timur III.
Tax Center adalah suatu lembaga yang ada di suatu perguruan tinggi yang berfungsi sebagai pusat pengkajian, pendidikan, pelatihan dan sosialisasi perpajakan di lingkungan perguruan tinggi dan masyarakat yang dilakukan secara mandiri.
Peresmian Tax Center ITB Asia Malang dilakukan oleh Kepala Kanwil DJP Jawa Timur III yang diwakili oleh Kepala Bidang Pelayanan, Penyuluhan, dan Hubungan Masyarakat (P2 Humas) Vincentius Sukamto dan didampingi oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara, Dwi Ismurdiono.
Dengan dikukuhkannya Risa sebagai relawan pajak, ia diharapkan dapat membantu Kanwil DJP Jawa Timur III dalam melakukan promosi dan sosialisasi program perpajakan baik secara formal maupun informal kepada masyarakat dan pelaku usaha.
"Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan ITB Asia Malang dalam hal optimalisasi edukasi perpajakan di lingkungan perguruan tinggi, sekaligus mengukuhkan Ibu Risa selaku Rektor Termuda se-Asia sebagai relawan pajak yang diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terkait kewajiban perpajakan," kata Vincent.
"Kami juga selalu membuka ruang diskusi untuk melakukan koordinasi lebih lanjut mengenai implementasi tugas Tax Center dan relawan pajak," imbuhnya.
Risa juga menyatakan antusiasmenya untuk berpartisipasi dalam optimalisasi edukasi perpajakan melalui pendirian Tax Center ITB Asia Malang.
Menurut Risa, Tax Center di lingkungan ITB Asia dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kewajiban perpajakan, agar tidak ada persepsi yang salah tentang pajak di masyarakat.
"Ini juga kesempatan yang sangat baik untuk teman-teman mahasiswa dalam belajar mengenal perpajakan," pungkas Risa, perempuan yang menjawab Rektor di usia 27 tahun tersebut. (*)