KETIK, CIANJUR – Ribuan penonton dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, santri, dan umum nampak antusias mengikuti silaturahmi budaya 2024 yang diselenggarakan oleh Coklat Kita.
Dimana kegiatan silaturahmi budaya tersebut diselenggarakan di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Ittihad, Jalan Raya Cianjur-Bandung, Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Salah satu daya tarik utama dari acara ini adalah kehadiran beberapa pembicara dan seniman terkemuka. Diantara pembicara yang hadir adalah Zatrouw Al Ngatawi Kepala UPT Makara Arts Center UI dan Teddy Subarkah pendiri Padepokan Cakra Putra Padjajaran.
Tidak hanya itu, penampilan para seniman yang tampil juga memberikan sentuhan magis tersendiri. Ki Ageung Ganjur, Acoustic Panji Sakti, serta musik seruling dan harpa dari Padepokan Cakra Putra Padjajaran berhasil menciptakan nuansa tradisional yang kental dan khas.
Dalam sambutannya, perwakilan dari Coklat Kita, Kiki Rohmana, menyampaikan apresiasi yang mendalam atas antusiasme para peserta dan dukungan yang luar biasa dari pihak tuan rumah.
Melalui acara ini, pihaknya tidak hanya mempersembahkan hiburan, tetapi juga memberikan ruang bagi penonton untuk belajar dan memahami lebih dalam tentang kekayaan budaya.
"Kami juga menekankan pentingnya acara seperti ini untuk mempererat tali silaturahmi serta meningkatkan kesadaran akan keberagaman budaya di Indonesia," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Ketik.co.id, Rabu, 18 September 2024.
Sementara itu, Dr. Wahyudin, sebagai perwakilan dari tuan rumah mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang terlibat. Termasuk Coklat Kita, yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini dengan lancar dan sukses.
"Kami berharap acara semacam ini dapat terus diselenggarakan secara rutin demi menjaga nilai-nilai budaya bangsa serta menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya nusantara," ujarnya.
Menurutnya bahwa acara ini merupakan wadah bagi semua kalangan di masyarakat untuk menikmati pertunjukan seni budaya dengan suasana penuh kehangatan dan kebersamaan.
"Mereka para pembicara dan penampil berbagi wawasan tentang pentingnya pelestarian budaya dan peran seni dalam mempererat tali silaturahmi di tengah-tengah masyarakat," terangnya.
Salah satu penonton, Reva, mengaku sangat antusias menunggu acara ini sejak awal. Musik yang disuguhkan tidak hanya enak didengar, tetapi juga mampu membangkitkan rasa nostalgia dan kebersamaan.
"Bagi saya momen ini adalah kesempatan langka untuk menikmati seni budaya yang memadukan tradisional dan modern yang mungkin sudah jarang ditemui di kehidupan sehari-hari," tuturnya.
Penonton lain, M. Sandi, juga mengungkapkan hal serupa. Ia sangat terkesan dengan penampilan para seniman yang menurutnya berhasil menghidupkan kembali keindahan seni tradisional Indonesia.
"Atmosfer hangat dan penuh keakraban yang tercipta di acara ini menjadi bukti bahwa seni dan budaya masih memiliki tempat istimewa di hati masyarakat," tandasnya. (*)