KETIK, SURABAYA – Menyambut optimisme di awal tahun 2024, Grand Dafam Signature Hotel Surabaya melakukan rebranding dengan berganti nama menjadi Morazen Surabaya Hotel. Perubahan nama ini efektif berlaku sejak 1 Januari 2024.
Nama Morazen diambil dari 2 kata yang terdiri dari 2 bahasa yakni 'mora' berasal dari bahasa latin yang memiliki arti menunda, memperpanjang atau memperlambat, dan kata 'Zen' berasal dari bahasa Jepang yang memiliki makna kenyamanan atau ketentraman.
Sehingga apabila kedua kata tersebut digabung menjadi Morazen akan memiliki arti tempat di mana orang bisa berlama-lama atau bersantai-santai untuk mendapatkan ketentraman atau kenyamanan.
Marcomm Morazen Hotel Surabaya, Litania Utami mengatakan, dengan nama yang berbeda tentu saja banyak perubahan yang dilakukan agar bisa memberikan kenyamanan kepada para tamu hotel.
Dari segi desain Morazen Surabaya Hotel mengusung tema luxury and comfort di mana para tamu dapat mendapatkan kenyamanan dan kemewahan di satu tempat.
"Jadi mewah itu tidak harus glamour. Ada beberapa peningkatan fasilitas, dimana kita ada jacuzzi, sauna, kolam renang dan fitness center," jelas Lita, Sabtu (13/1/2024).
"Selain itu, kita juga ada 3 tempat kuliner yakni Hermier Coffee, Palatier Restaurant, dan Laviere Bar and Lounge," sambungnya.
Hadirkan desain ruang kamar mandi yang mewah untuk kenyamanan para tamu. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)
Lebih lanjut, Lita menambahkan setelah perubahan nama tersebut, pihaknya optimistis Morazen Surabaya Hotel dapat menjadi tempat yang cocok dan bisa dijadikan pilihan akomodasi bagi wisatawan, pebisnis atau warga Kota Surabaya. Pihaknya menargetkan revenue sebesar Rp 65 miliar di akhir tahun 2024 ini.
“Ya caranya kita lakukan brand awareness khususnya di masa tiga bulan low season mulai bulan Januari hingga Maret ini kita gencarkan di sisi digital marketing," tambahnya.
Jika berkaca dari tahun 2023 sebelum rebranding, tingkat okupansi mampu mencapai antara 69 hingga 71 persen. Dari angka tersebut sektor FnB memegang presentase tertinggi dengan angka 52 persen, sedangkan untuk hunian kamar mencapai 48 persen.
"Kami sangat yakin di 18 hari ke depan berharap agar lebih baik. Sebab di Surabaya sendiri masih banyak event,"pungkasnya.(*)