KETIK, PACITAN – Cenil, jajanan tradisional yang terbuat dari tepung tapioka, dulunya populer bagi masyarakat Jawa, termasuk di Pacitan, Jawa Timur. Namun, kini cenil mulai jarang ditemukan di sudut kota.
Sehingga kehadiran cenil tentunya menjadi angin segar bagi para pecinta kuliner tradisional tempo dulu. Bagi yang ingin bernostalgia atau mengenalkan cenil kepada anak-anak, ada resep mudah untuk membuat cenil di rumah.
“Cenil ini jajanan kuno yang sudah jarang ada. Saya belajar buat cenil dari bulik. Orang lain juga dapat mencoba belajar, minimal untuk dinikmati keluarga,” ujar Welly Marriska, penjaja Cenil yang setia melestarikan, Minggu, (18/2/2024).
Proses pembuatan cenil terbilang sederhana. Pertama, 250 gram tepung kanji dicampur dengan setengah liter air dan setengah sendok garam, kemudian direbus hingga adonan mengental dan mengapung.
Adonan kemudian dicetak menjadi bola-bola kecil dan direbus kembali. Setelah matang, cenil disajikan dengan taburan kelapa parut dan gula merah cair.
"Terpenting, gunakan tepung kanji yang berkualitas baik agar cenil kenyal dan tidak mudah hancur. Pastikan adonan cenil matang sempurna sebelum dicetak, lalu sajikan cenil selagi hangat agar lebih nikmat," terangnya kepada ketik.co.id.
Meski Kuno, Cenil masih jadi incaran pembeli untuk bernostalgia rasa. (Foto: Prima Dwi Ananda for Ketik.co.id)
Cenil khas buatan perempuan berusia 39 tahun itu memiliki tekstur yang kenyal dan rasa yang manis gurih. Gula merah cair terasa lumer saat sampai dimulut.
“Alhamdulillah, masih banyak yang suka cenil. Ada yang beli untuk cemilan, ada juga untuk acara hajatan,” ucap Mbak Welly.
Bagi Anda yang ingin bernostalgia dengan jajanan tradisional cenil, bisa langsung mengunjungi lapak Mbak Welly di Lapak Area Barat, Pantai Pancer Door Pacitan. Atau, Anda bisa mencoba membuat cenil sendiri di rumah.
"Harganya Rp5 ribu rupiah per bungkus. Ya kalau ramai, yang beli bisa sampai 100 bungkus," ujarnya.
Mbak Welly dan cenilnya merupakan contoh kecil dari kekayaan kuliner tradisional Indonesia yang perlu dilestarikan.
Dengan membeli jajanan tradisional dari penjual lokal, kita turut membantu menjaga kelangsungan budaya dan tradisi bangsa. (*)
