KETIK, MALANG – Pemerintah Kota Malang harus menyiapkan berkas baru untuk dapat melakukan renovasi terhadap Stadion Gajayana. Pasalnya berdasarkan kebijakan baru dari pemerintah pusat, harus terdapat Desain Besar Olahraga Daerah (DBOD).
Dijelaskan oleh Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bahwa DBOD menjadi suatu masterplan supaya kebijakan keolahragaan dapat terintegrasi dengan baik.
"Ada aturan baru dari kementerian agar kebijakan olahraga itu terintegrasi dengan baik. Maka harus ada DBOD atau semacam masterplan. Memang supaya bisa terintegrasi," ujar Wahyu, Kamis (18/1/2024).
Wahyu telah meminta Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang sebagai pengampu untuk segera menyelesaikan DBOD. Mengingat kebijakan tersebut sekaligus menggali potensi daerah di bidang keolahragaan.
"Saya akan meminta Pak Kepala Disporapar untuk membuat itu. Memang supaya terintegrasi dan kita tidak mengusulkan satu-satu sehingga disuruh buat DBOD," lanjut Wahyu.
Untuk itu Pemkot Malang juga melakukan audiensi dengan Kementerian PUPR untuk membahas pembangunan prioritas, salah satu yang diajukan ialah renovasi Stadion Gajayana. Renovasi tersebut sekaligus dalam rangka persiapan menjadi tuan rumah Porprov 2025.
"Kita lakukan pertemuan dengan Direktur Prasarana Strategis Kementerian PUPR yang akan melaksanakan kegiatan pembangunan prioritas. Kemarin kita ajukan renovasi Stadion Gajayana, kita juga mengusulkan Pasar Besar dengan beberapa pasar lain yang belum terselesaikan," ucapnya.
Pemkot Malang juga telah melakukan koordinasi dengan Kemenpora untuk melancarkan renovasi stadion bersejarah tersebut.
"Sudah difasilitasi, kami diberikan solusi untuk yang renovasi stadion itu saya sudah kooridnasi dengan Kemenpora juga. Diharapkan ada langkah-langkah yang harus kita lakukan untuk mendapatkan bantuan. Termasuk juga yang untuk di Kementerian PUPR," tutup Wahyu.(*)
