KETIK, BANDUNG – Pemkab Bandung melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) sejak 2022 hingga akhir 2023 telah merealisasikan 17 ribu sambungan rumah (SR) dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung.
"Sepanjang tahun 2023, pembangunan SPAM tercapai 89,5 persen atau lebih dari 8.000 SR, dengan menelan anggaran sebesar Rp40 miliar. Sementara tahun 2022 menelan biaya Rp64 miliar dengan realisasi 9.000 SR," kata Kepala DPTUR Kabupaten Bandung Zeis Zultqawa saat peresmian SPAM di Kampung Andir Desa Pakutandang Kecamatan Ciparay oleh Bupati Bandung, Sabtu (20/1/2024).
Zeis menyebut SPAM di Kampung Andir Desa Pakutandang Kecamatan Ciparay ini mampu mengaliri air ke 80 sambungan rumah dengan debit air 6,8 liter per detik. Zeis mengatakan cakupan layanan air bersih dari Pemkab Bandung ini ditargetkan tercapai 100 persen pada tahun 2023 bagi seluruh masyarakat Kabupaten Bandung.
Sarana air bersih yang difasilitasi Pemkab Bandung melalui program Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) dari DPUTR Kabupaten Bandung ini nantinya dikelola oleh kelompok masyarakat setempat.
Bupati Bandung Dadang Supriatna berharap dengan dibangunnya SPAM di Kampung Andir ini dapat bermanfaat bagi warga dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesehatan masyarakat.
"Semoga warga di Kampung Andir ini semuanya sehat dengan tersedianya air bersih. Karena kesehatan itu berawal dari ketersediaan air bersih," ucap Bupati Bandung.
Menurut bupati, pembangunan SPAM difokuskan terutama lokasi-lokasi yang kekurangan air bersih atau pada waktu musim kemarau selalu kekeringan atau kekurangan air bersih.
"Komitmen pemerintah begitu besar untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar terhadap air minum, baik pusat maupun daerah. Sebab cakupan layanan air minum adalah layanan dasar yang pemenuhannya bukan sekedar meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup, namun juga meningkatkan kesejahteraan rakyat," imbuh Bupati Bedas.(*)