KETIK, HALMAHERA SELATAN – Bulan Ramadan merupakan bulan rahmat penuh ampunan. Oleh muslimin dan muslimat di belahan dunia manapun, selalu mengisinya dengan berbagai amal kebaikan.
Di Maluku Ambon, selain acara Buka Bareng (Bukber), orang-orang di Maluku akan dihibur dengan nyanyian saat menjelang sahur oleh kaula muda setempat.
Di Maluku Utara sendiri, musik Kasidah sudah menjadi tradisi. Kasidah dengan berbagai bahasa daerah khas Maluku Utara selalu menemani warga masyarakat Maluku Utara di tiap puasa Ramadan.
Musik Kasidah yang dimainkan di saat menjelang sahur ini lebih familiar dengan sebutan gendang sahur di semua kalangan warga Maluku Utara.
Khusus di Kabupaten Halmahera Selatan, musik Kasidah dimainkan oleh para grup orkes dengan tujuan penggalangan dana Masjid dan lainnya. Itu sebab, Gendang Sahur di Halmahera Selatan tidak saja didengar saat jelang santap sahur, tetapi dapat nikmati usai sholat tarawih hingga menjelang subuh.
Orkes Gendang Sahur di Bacan (Foto: Mursal/Ketik.co.id)
Yang lebih menarik, khusus warga Halmahera Selatan (Halsel) ada pasar ramadan di desa Labuha dan Amsing Kota Kecamatan Bacan, di mana, akan ditemukan berbagai takjil siap saji khas Bacan yang bakal buat lidah bergoyang.
Berbagai takjil yang di jual di pasar Ramadan ini mulai dari Gohu, Nasi Jaha, Lalampa, kue pelita, dan berbagai penganan khas Maluku Utara akan dijumpai di sana.
Pada umumnya Halsel, Berbeda dengan desa Amasing Kota dan Labuha. Desa Amasing Kota Utara di Halsel menawarkan hal lain. Desa dengan sebutan lain Rawa Badak ini menyajikan liga ramadan yang dikemas dalam Futsal Babide Cup.
Pelaksanaannya telah secara kontinu diadakan di bulan ramadan beberapa tahun belakangan hingga tahun 2024 saat ini dan telah menjadi agenda tahunan saat bulan ramadan.
Futsal Babide Cup ini juga merupakan salah satu bentuk komitmen para pemuda Amsing Kota Utara dalam mengasah kemampuan dalam bermain Futsal.
Futsal Bergengsi ini ramai ditonton masyarakat Bacan dan sekitarnya karena menawarkan permainan apik yang oleh para pemain profesional asal Kota Ternate yang berdatangan memperkuat tim lokal yang masuk dalam tim peserta Liga ramadan Babide cup.
Selain mendapatkan kebugaran di bulan puasa, tim dan pemain di futsal ramadan babide cup juga bercengkraman dalam silaturahmi dengan sikap respect yang selalu dikedepankan dalam tiap laga yang dimainkan.
Potret kemeriahan Liga ramadan Babide cup. (Foto: Mursal/Ketik.co.id)
Salah satu wasit utama liga ramadan Babide cup Farly Candra mengungkapkan, Futsal Ramadan Amasing Kota Utara tidak saja menawarkan silaturahmi dan jiwa sportif dalam bertanding. Namun, menjadi rezeki ramadan dalam pemenuhan ekonomi baik individu maupun keluarga.
"Futsal Babide Cup ini tidak hanya menawarkan silaturahmi, tapi ini menjadi rahmat dan rezeki bagi kami perangkat pertandingan dan khususnya panitia. Karena setelah pertandingan ini berakhir kita dapat honor dan futsal di Halsel makin berkembang" ungkap Farly Candra Sabtu, (23,3/2024)
Farly bilang, meski fasilitas lapangan yang seadanya, Futsal Ramadan Babide telah ikut serta dalam memajukan olahraga di negeri Saruma khusunya Futsal.
Sementara Maulana, salah satu Panitia membeberkan, tiap ramadan, dia meraut honor sekitar Rp 2.000.000 dan menjadi Tunjungan Hari Raya Bagi dirinya jika bulan puasa tiba.
"Sudah sekitar 4 sampai 5 tahun saya dapat THR di Babide Cup ini. Dan saya sangat bersyukur," tutur Maulana.
Jadi selain dapat bertemu dengan teman dan kerbat. Futsal Babide Cup adalah agenda olahraga anak desa di pinggiran kali Inggoi (Bentaran kali dekat lapangan futsal Babide Cup) yang menjadikan olahraga sebagai sarana silturahmi antar generasi muda di Bacan. (*)