KETIK, MALANG – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya gelar Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) di Polresta Malang Kota, Senin (18/12/2023). OKK diikuti 60 wartawan dari berbagai daerah.
60 wartawan dari berbagai daerah ini sebelumnya sudah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dari PWI Malang Raya. Ketua PWI Malang Raya, Ir Cahyono menjelaskan peserta berasal dari angkatan 51, 54, dan 55. Tak hanya wartawan Malang Raya, wartawan dari daerah seperti Mojokerto, hingga Jakarta juga hadir.
"Pada hari ini teman-teman bisa menjadi anggota PWI. Mohon dijaga marwah PWI, kinerja harus sesuai dengan kaidah dan kode etik jurnalistik," ujarnya di hadapan para peserta.
Saat ini PWI Malang Raya memiliki 356 anggota, dan di antaranya ialah 204 wartawan yang baru bergabung pada periode 2021-2023.
Sementara itu Djoko Totuko selaku Ketua Dewan Kehormatan PWI Jawa Timur menekankan pentingnya wartawan memegang teguh Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Menurutnya tugas wartawan ialah pengabdian sehingga konerjanya harus profesional.
"OKK jadi respon dari Dewan Pers karena kita menekankan KEJ yang menjadi mahkota wartawan. Wartawan tidak bisa mengatakan dirinya hebat jika tidak beretika. Seperti punya kebanggaan sebagai wartawan jika seluruh prosesnya didasari oleh KEJ," tegasnya.
Djoko turut mengapresiasi kolaborasi yang dibangun PWI Malang Raya dengan Polresta Malang Kota. Ia berharap OKK ini menjadikan seluruh anggota berpegang teguh pada KEJ.
"OKK ini sangat penting sebagaimana pilar ke-4 demokrasi, KEJ dijaga sungguh-sungguh. PWI tidak berhenti meningkatkan kualitas proporsional dari kode etik, organisasi, dan wartawan yang profesional," imbuhnya.
Kapolresta Malang Kota, Budi Hermanto turut hadir untuk membuka kegiatan tersebut. Menurutnya diperlukan sinergi tak hanya dengan kepolisian namun juga wartawan antar daerah.
"Malang raya ini tidak bisa parsial. Kamtibmas tidak bisa dikelola sendiri-sendiri. Bagaimana perkembangan pariwisata, ekonomi yang ada di Kabupaten Malang dan Kota Batu tidak terpisah dengan Kota Malang. Terlebih dalam menyelesaikan persoalan," kata pria yang akrab dipanggil Buher ini. (*)