KETIK, SURABAYA – Sejumlah agamawan muda lintas agama mengunjungi Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS). Ada 70 ahli agama dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu yang menyambangi masjid di dekat Gereja Katolik Sakramen Mahakudus tersebut.
Kunjungan dipimpin oleh Ketua Dialogue Centre UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Drs H Radiono MAg. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Interacting Live In bagi agamawan muda se-kota Surabaya.
"Beliau menjelaskan bahwa hubungan Masjid Al Akbar dengan gereja Katolik Sakramen Mahakudus itu bersifat simbiosis mutualis," kata Humas MAS, Helmy M Noor dalam keterangan yang diterima Ketik.co.id, Rabu (2/8/2023).
"Kalau ada peribadatan di gereja dan parkirnya tidak mencukupi bisa dialihkan ke tempat parkir masjid. Sebaliknya, kami juga begitu," sambungnya.
Rombongan agamawan diterima oleh Ketua Badan Pelaksana dan Pengelola (BPP) MAS Dr KH M Sudjak MAg. Mereka langsung diajak keliling Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya sekaligus memperkenalkan program untuk Generasi Z Islami (GenZI).
"Masjid Al Akbar juga memiliki fasilitas yang ramah kepada masyarakat, apalagi dengan hubungan antar masyarakat lintas agama yang juga harmonis," lanjut Helmy.
Dalam kesempatan tersebut, para agamawan tertarik dengan aplikasi virtual tour. Platform tersebut menjadi bukti Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya merupakan masjid yang ramah dengan anak muda.
"Maka anak-anak muda dan masyarakat secara umum akan dekat dengan masjid dalam ibadah dan perilaku," tandasnya. (*)