KETIK, PACITAN – Julukan Kota 1001 Goa bagi Pacitan tampak benar adanya. Ini terungkap berdasarkan informasi dari Pacitan Speleology Society (PSS) yang rajin menyusuri gua demi gua di kabupaten ini.
Anggota PSS Pacitan, Aziz Pratoko dan rekan-rekannya di PSS mengaku, baru beberapa kecamatan saja yang mereka rambah, sudah mendapati lebih dari 100 gua.
"Bisa jadi memang seperti itu. Untuk jumlahnya saat ini, kisaran 1300-an, tapi belum didata secara resmi dan detail mengenai panjang lorong, titik koordinat dan lain-lain," ungkapnya kepada Ketik.co.id, pada Minggu, 1 September 2024.
Penelusuran gua oleh PSS dimulai sejak 2019, dengan tujuan ganda yaitu eksplorasi dan pencarian sumber mata air bawah tanah sebagai alternatif pasokan air bagi masyarakat setempat.
"Di gua itu terkandung banyak air, sembari susur kami sekalian mencari sumber mata air baru," jelas Aziz.
Penemuan Sumber Air Bawah Tanah
Baru-baru ini, PSS berhasil menemukan dua sumber air di Goa Luweng Dondong, Desa Dadapan, dan Goa Luweng Banyu, Desa Poko, Kecamatan Pringkuku.
Proses penemuan ini memakan waktu sekitar 2 bulan dan melibatkan referensi dari ekspedisi Australia dan Inggris pada tahun 1985 serta data dari MAPALA Dinamik Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
"Awalnya hanya lubang alami yang tidak mungkin dimasuki oleh masyarakat awam, dan PSS memiliki alat serta pengetahuan speleology atau susur goa untuk kemudian kita susuri," kata Aziz.
Potensi air di sungai bawah tanah ini disebut sangat besar, karena hanya bisa dimasuki saat puncak kemarau.
"Karena saat musim penghujan banjir, di musim kemarau saja debit airnya luar biasa. Pengukuran debit dilakukan secara berkala selama 1 tahun berjalan," tambahnya.
Temuan ini semakin memperkuat klaim Pacitan sebagai Kota 1.001 Gua, sekaligus menunjukkan potensi besar sumber daya alam bawah tanah di kabupaten ini yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. (*)