KETIK, PACITAN – Pemerintah Kabupaten Pacitan Jawa Timur melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) mulai mengerjakan proyek rehabilitasi saluran drainase kota di Jalan Kolonel Sugiyono.
Berada di simpang empat Pasar Burung Gerdon, Kelurahan Pucangsewu arah utara menuju Desa Sambong, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur saat ini proses pengecoran (casting) kontruksi jembatan. Tercatat, pembuatan drainase sepanjang 168,5 meter itu, memiliki lebar 340 centimeter dengan kedalaman 250 centimeter.
Pantauan ketik.co.id, pengerjaan proyek tersebut diawali dari jalur sebelah sisi utara menuju barat. Mulut molen (alat berat), mulai memuntahkan adonan ragam material guna memperkeras sisi badan jembatan, terlebih rambu tanda pengerjaan proyek juga sudah dipasang.
"Sekarang proses mengecor plat beton bagian saluran cross atau melintang, biasanya disebutnya sudetan dari Kali Kunir ke saluran Drainase Kolonel Sugiono. Yang hari ini tadi sudah dilihat, kami mengecor itu pakai Ready Mix Beton Cor K225," kata Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan dan Air Minum Dinas PUPR Pacitan Tonny Setyo Nugroho saat ditemui di lokasi, Jumat (11/8/2023).
Menurut Tonny, proyek pembangunan jalan tersebut ditargetkan selesai kurang lebih 90 hari atau selama 3 bulan. Sedangkan untuk anggaran sendiri menghabiskan dana sekitar Rp500 juta.
"Waktu penyelesaian itu 3 bulan atau 90 hari kalender. Tapi sekarang baru 1 bulan saja sudah mengecor ini. Saya optimis kami bisa menyelesaikannya 2 bulan lah. Mungkin nanti sekitar akhir September sudah jadi," ucapnya.
Tampak puluhan pekerja proyek, tengah meratakan material semen usai ditumpahkan dari truk semen(molen). (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)
Tonny mengakui sebelumnya terdapat beberapa hambatan, seperti utilitas PDAM, dan ada kabel traffic light di area pembangunan. Namun sejauh ini dapat teratasi melalui koordinasi di awal pekerjaan dengan pihak terkait.
"Sementara saat ini sudah tidak ada permasalahan," ungkapnya.
Terkait tujuan adanya rehabilitasi ini, jelas Tonny, yakni guna mengurangi debit aliran air yang berada dari Kali Kunir yang menuju arah selatan hingga ke Jalan Ahmad Yani, depan Inspektorat.
"Pada saat muka air dari Kali Kunir itu sudah mintip-mintip, mau meluap atau melujak, konstruksi ini akan berfungsi pada saat itu. Kemudian bangunannya ini akan mengalihkan air yang mau melujak itu ke saluran arah barat. Supaya ada pemerataan aliran air," paparnya.
Harapannya, semisal terdapat cuaca ekstrem yang menyebabkan musibah banjir, debit air yang naik ke Jalan Kolonel Sugiono dan depan Kantor Kelurahan Pucang Sewu dapat teratasi dengan adanya kontruksi tersebut.
"Dampaknya, itu juga nanti bisa mengatasi air yang biasanya kalau sudah meluap di depan kelurahan, apabila tidak dilakukan nanti Pendopo Kabupaten itu juga ikut kebanjiran," tuturnya.
Pihaknya juga menyinggung rencana pembangunan pompa air di wilayah Blumbang, Kelurahan Ploso yang kini masih digodok legislatif. Ia memaparkan, setiap terdapat curah hujan tinggi, dan debit air meninggi, wilayah tersebut rutin mengalami luapan, bahkan air tidak bisa cepat surut.
"Jadi rencananya air itu akan dipompa masuk ke Gadot Subroto saluran yang lebih besar. Kalau nanti dewan setuju, di akhir tahun, mungkin sekitar Oktober atau November kita eksekusi," pungkasnya.
Pemkab Pacitan melalui DPUPR Pacitan saat ini terus mengupayakan pengentasan banjir kota. Sebab, kondisinya yang cukup membahayakan, setiap musim penghujan datang jadi tempat langganan banjir. Temasuk juga menjadi penyebab kecelakaan. (*)
