KETIK, DENPASAR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para kepala negara, kepala pemerintahan, dan presiden organisasi internasional mencangkul untuk menanam mangrove di kawasan Rehabilitasi dan Konservasi Hutan Mangrove Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Bali pada Rabu (16/11/2022).
Ketika mencangkul tanah untuk menanam pohon mangrove, mereka kompak menggunakan baju putih, memakai topi putih dengan logo G20 dan celana bahan hitam. Ada beberapa kepala negara seperti Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang menggunakan pakaian yang lain.
Penanaman pohon mangrove sebagai aksi penegasan bahwa Indonesia berkomitmen melakukan transisi energi. Upaya itu diharapkan mampu berdampak positif terhadap perubahan iklim. Aksi menanam bersama menunjukkan komitmen negara G20 untuk pulih bersama, sesuai semangat recover together recover stronger.
Penataan konservasi mangrove dilaksanakan dengan anggaran bersumber dari APBN. Dukungan infrastruktur meliputi pembangunan gerbang masuk, monumen G20, area plaza, beji, wantilan, jalur tracking mangrove, area persemaian, sistem pengairan pembibitan, area penerima (lobby, ticketing, kantor penerima), viewing deck ke arah Teluk Benoa, dan menara pandang.
Sedangkan area parkir di sekitar Waduk Muara dan pelebaran jalan akses masuk dikerjakan oleh PT. Waskita Karya. Di lokasi tersebut juga terdapat Waduk Muara (Estuary Dam) dengan luas sekitar 35 hektare. Rehabilitasi Waduk Muara Nusa Dua mulai dikerjakan sejak Februari 2022 dengan biaya APBN.
Rehabilitasi waduk juga dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi utama sebagai sumber penyedia air baku, khususnya di kawasan pariwisata utama di Bali, seperti Kuta, Benoa, Nusa Dua dan sekitar Bandara I Ngurah Rai.
Rehabilitasi Waduk Muara diharapkan dapat meningkatkan suplai air baku untuk PDAM Kabupaten Badung sebesar 500 liter/detik atau meningkat 200 liter/detik dari pasokan sebelumnya 300 liter/detik untuk mendukung kawasan pariwisata di Kuta, Benoa, hingga Nusa Dua.(*)