KETIK, JAKARTA – Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi membantah kabar yang menyebut rumahnya digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (20/1).
"Berita itu tidak benar, hoaks. Saya tadi pagi bermain dengan cucu. Kegiatan biasa kalau luang," kata Pras saat dikonfirmasi, Jumat.
Sebelumnya, KPK sempat menggeledah Gedung DPRD DKI Jakarta terkait dengan penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan tanah di Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Selasa (17/1).
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali FIkri mengatakan setidaknya ada enam ruangan di DPRD DKI yang digeledah yakni ruang kerja di lantai 10, 8, 6, 4, 2 dan Staf Komisi C DPRD DKI Jakarta.
Ruangan Prasetyo yang berada di lantai 10 turut digeledah.
"Iya lantai 10. Teman-teman juga tahu di sana kan ada lantai 10 tadi saya sebutkan termasuk di lantai 2, termasuk ketua DPRD Prasetyo Edi," ujar Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (18/1).
"Di antaranya, ruang kerja di lantai 10, 8, 6, 4, 2 dan staf Komisi C DPRD DKI Jakarta," kata dia.
Prasetio sudah buka suara soal penggeledahan yang dilakukan di Gedung DPRD. Ia menyatakan terbuka terhadap langkah KPK menggeledah tersebut.
Pras, mengaku belum mengetahui pasti penyelidikan yang dilakukan tim KPK dalam perkara apa.
Meski demikian ia memastikan bahwa seluruh proses penganggaran di DPRD DKI Jakarta dilakukan secara transparan dan terbuka untuk umum.
"Semua rapat Banggar saya buka, terbuka untuk umum. Siapa pun bisa menyaksikan. Dalam hal ini pelaksanaan anggaran sepenuhnya dilakukan eksekutif, DPRD menjalankan proses penganggaran tanpa melakukan intervensi," ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa. (*)