KETIK, SURABAYA – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menegaskan komitmen untuk tetap melanjutkan biduk koalisi bersama Partai Gerindra.
Pernyataan tersebut menyeruak di tengah slentingan panas jika Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto tengah melakukan pendekatan kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Prabowo baru-baru ini menemui Khofifah dan mengadakan pertemuan makan malam tertutup di Surabaya. Tepat usai acara tasyakuran empat tahun kepemimpinan Khofifah-Emil di Grahadi.
Pertemuan singkat dan terkesan terburu waktu di tengah agenda padat kedua tokoh tersebut, mendapat sorotan dari berbagai kalangan.
Muhaimin Iskandar malah mengaku tak tahu menahu misi lawatan Prabowo itu. Lalu, bagaimana jika Prabowo melancarkan jurus 'rayuan' agar Khofifah bersedia menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo?
"Saya belum tahu, apa agendanya saya nggak tahu. Apa agenda urusan apa saya juga nggak tahu," ungkap Muhaimin Iskandar usai memimpin Focus Group Discussion (FGD) bertema Mandat untuk Daerah bersama sejumlah kepala daerah se-Jatim di Hotel Majapahit Surabaya, Rabu (15/2/2023) petang.
Lalu bagaimana jika itu benar-benar terjadi? Apakah pria yang lekat disapa Gus Muhaimin tersebut tak khawatir?
"Nanti kita lihat perkembangannya, saya belum tahu apa yang dilakukan," tandasnya.
Desas-desus keretakan koalisi antara PKB dan Gerindra sendiri mencuat dalam beberapa waktu terakhir. Sejumlah pengamat politik bahkan memprediksi komitmen kedua gerbong parpol segera runtuh dalam waktu dekat. Akan tetapi, Gus Muhaimin memastikan PKB dan Gerindra tak akan goyah.
"Oh enggak, masih solid," jawabnya.
Kendati demikian, Gus Muhaimin membuka peluang parpol lain untuk bergabung.
"Kita akan membuka seluas-luasnya sebanyak-banyaknya koalisi semakin banyak koalisi yang bergabung semakin baik," ucapnya.
Bahkan, ia memastikan tak butuh waktu lama membuka gerbang aliansi baru. Justru Muhaimin menyiratkan bakal ada tambahan parpol dalam koalisi ini.
"Lihat aja nanti mulai Februari, Maret, April ini akan terjadi komunikasi intensif antar partai-partai sehingga memungkinkan terbukanya aliansi baru tambahan di antara yang sudah ada, yang terpecah menjadi bergabung," terang Gus Muhaimin.
Apakah jawaban ini adalah sinyal bahwa koalisi dengan Gerindra akan terpecah? Lagi-lagi, Gus Muhaimin menjawab bijak.
"Koalisi dengan Gerindra justru harus ditopang koalisi dengan yang lain supaya lebih kuat," katanya.
Tekad Gus Muhaimin untuk maju di Pilpres 2024 pun masih membaja. Jika tak ada halangan, koalisi segera mengumumkan pasangan pada bulan depan. Ia digadang sebagai calon pendamping Prabowo dalam kontestasi Pilpres.
"Moga-moga bulan depan," ujarnya.
Disinggung apakah ada sejumlah partai yang mulai melakukan pendekatan, ia menyebut dua nama.
"Golkar, NasDem," jawab Muhaimin.
Pada kesempatan itu, Gus Muhaimin juga mengenalkan tagline Budhal Gus! Ia tak menjelaskan secara gamblang. Namun yang pasti, Gus Muhaimin tengah mempersiapkan diri sebaik mungkin.
"Ya tetap, kalau perintahnya nyapres. Dapetnya apa ya takdirnya nanti. (Tetap) maju dong," pungkasnya.(*)