KETIK, JAKARTA – Momen Presiden Joko Widodo berswafoto dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Panen Raya Padi di Desa Lajer, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023), langsung viral. Moment 'Panen Raya' bikin dunia perpolitikan menghangat.
Para pakar politik maupun politisi menganalisa dengan berbagai sudut pandang politiknya. Ada yang menafsirkan momen ini sinyal terkait arah dukungan Jokowi pada Pilpres 2024, tapi ada juga menyebut ini hanya sekedar momen panen raya.
Pengamat Politik Adi Prayitno langsung menyebut momen pertemuan itu sinyal politik Jokowi untuk Pilpres 2024. Pertemuan antara Ganjar, Pranowo, dan Jokowi terkait dengan duet Ganjar capres dan Prabowo sebagai cawapres," ujar Adi, Kamis (9/3/2023).
Menurutnya duet ini bisa terjadi bila Prabowo dan Ganjar menganggap Jokowi adalah king maker yang bisa menentukan arah koalisi di kubu pemerintah.
Namun, lanjut Adi, ganjalan ada pada pihak Prabowo karena dia bersikukuh sebagai capres. "Apakah mau (Prabowo, Red) menjadi calon wakil (presiden, red) diduetkan dengan Ganjar Pranowo," ujarnya.
Adi mengakui tak mudah menyatukan dua orang yang mempunyai nama besar dan elektabilitas yang tinggi. "Namun kondisi politik dinamis saya yakin Prabowo berpotensi luluh dipasangkan Ganjar," katanya optimis.
Analisa Adi Prayitno ini klop dengan hasil simulasi Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto. Ia memaparkan simulasi duet Ganjar dan Pranowo angkanya mencapai 45,3%.
"Jadi secara statistik kalau kita distribusikan normal bisa dikatakan ada kecenderungan apabila Ganjar Pranowo bersanding dengan Prabowo Subianto mereka berpotensi untuk menang 1 putaran," jelas Yunarto.
Hal senada disampailan Arif Nurul Iman, Analis politik dan direktur Indostrategi Risearch and Consulting. Ia menilai pertemuan tersebut, sebagai sinyal dukungan Jokowi pada duet Prabowo-Ganjar semakin kuat, setelah di berbagai momen. "Kunjungan kerja di Kebumen yang mengajak Prabowo-Ganjar, makin menguat ke mana dukungan Jokowi,"ujarnya.
Pendapat berbeda disampaikan oleh politisi Partai PDI Perjuangan Said Abdullah. Momen itu menunjukkan kerja pemerintah dalam menyukseskan program kemandirian pangan.
"Pertemuan Presiden Joko Widodo, dengan Pak Prabowo dan Mas Ganjar kami maknai sebagai kerja pemerintahan untuk menyukseskan program kemandirian pangan nasional. Jadi kami tidak mau berpikiran lebih jauh menyangkut soal Pilpres 2024," ujar Plt Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Said Abdullah, Kamis (9/3/2023).
Sementara itu, politisi Partai Gerindra Habiburokhman menyakini soal swafoto ketiga tokoh itu menunjukkan bahwa Presiden Jokowi nyaman dengan ketua umumnya dan Ganjar. "Suasananya nampak sejuk, rukun dan guyub serta penuh keceriaan," ujar Habib dikutip CNNIndonesia.com, Kamis (9/3/2023).
Habib tak mau berspekulasi bahwa foto itu menunjukkan Jokowi ingin menduetkan Prabowo dengan Ganjar. Prabowo dan Gerindra saat ini masih tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama PKB. "Soal capres dan cawapres dari KKIR menjadi kewenangan Pak Prabowo dan Pak Muhaimin," ujarnya.
Sebenarnya, tak salah bila ada yang berspekulasi ini sinyal Jokowi mendukung duet Prabowo-Ganjar. Apalagi pada dua kali moment, kalimat yang pernah diucapkan Jokowi pun dikaitkan dengan pertemuan dua tokoh di panen raya ini.
Jokowi pernah menyebut pemimpin yang memikirkan rakyat, rambutnya putih dan mukanya berkerut itu disampaikan saat menghadiri Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Selatan, Sabtu (26/11/2022). Akhirnya muncul spekulasi arah dukungan Jokowi pada Pilpres 2024 ke Ganjar. Jokowi sempat menyebut rambut putih bisa Ganjar Pranowo, Hatta Rajasa, maupun Prabowo
Moment lainnya yang diungkit, Jokowi pernah menyebut Pilres 2024 jatahnya Prabowo sebagai presiden. "Dua kali di pilpres (saya, Red) juga menang. Mohon maaf, Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo," ucap Jokowi pada puncak peringatan ulang tahun Perindo di Jakarta, Senin (7/11/2023). (*)