Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Bawaslu Pacitan Fokus pada 4 Dimensi

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: Mustopa

2 September 2024 12:44 2 Sep 2024 12:44

Thumbnail Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Bawaslu Pacitan Fokus pada 4 Dimensi Watermark Ketik
Ketua Bawaslu Pacitan, Syamsul Arifin. (Foto: Bawaslu Pacitan for Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pacitan membeberkan hasil pemetaan potensi kerawanan pemilu, khususnya untuk Pilkada, 27 November mendatang.

Kepada Ketik.co.id, Ketua Bawaslu Pacitan, Syamsul Arifin, mengatakan, pemetaan ini berfokus pada empat dimensi utama yang dianggap sebagai indikator global.

Yakni, dimensi penyelenggaraan, kontestasi, sosial politik, dan partisipasi masyarakat (parmas). Keempat dimensi tersebut dipecah menjadi 62 indikator yang masing-masing memiliki potensi kerawanan.

Pemetaan kerawanan ini disusun berdasarkan pengalaman Pemilu sebelumnya dan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) tahun 2024.

"Jadi masing-masing punya potensi, dan kami berharap dari catatan kerawanan ini bisa menjadi early warning sistem untuk lebih fokus pengawasan pada beberapa titik yang dimaksudkan," ungkapnya pada Senin, 2 September 2024.

Menurut Syamsul, potensi kerawanan antara Pemilu dan Pilkada relatif serupa. Dia juga menyebut, salah satu contoh kerawanan yang teridentifikasi dalam pemetaan tersebut adalah rendahnya partisipasi pemilih di Pacitan. 

Angka partisipasi pemilih di Pacitan, imbuh Syamsul, masih berada di bawah rata-rata nasional, yaitu 74,7 persen pada Pemilu 2019, 67,35 persen pada Pemilu 2020, dan 78,16 persen pada Pemilu 2024.

Selain itu, potensi kesalahan administrasi yang bersifat menyeluruh juga tak lupa disebutnya.

Misal, terdapat saran perbaikan (sarper) tahun lalu yang jumlahnya tinggi. Ia meminta kedepan petugas penyelenggara lebih meningkatkan ketelitian dalam bertugas.

"Jadi Bawaslu menemukan beberapa potensi, kami melihatnya dari saran perbaikan (sarper) tahun lalu. Misalnya jumlahnya ada 349 lebih TPS yang kami sampaikan. Nah harapan kami ke depan tidak ada lagi. Ya minimal di minimalisir lah," jelasnya.

"Jadi, yang perlu ditingkatkan adalah ketelitian dan kepatuhan terhadap tata cara dan prosedur pemungutan dan penghitungan, salah satunya disitu," tegas Syamsul.

Menjelang masa kampanye, Bawaslu Pacitan juga mengimbau para pengawas kecamatan (panwascam) dan pengawas desa (PKD) untuk meningkatkan soliditas, sosialisasi pengawasan, dan kinerja pengawasan secara keseluruhan.

"Kami berharap rekan-rekan pengawas selalu siap dan optimal dalam melaksanakan tugasnya di setiap tahapan, termasuk dalam tahapan pemutakhiran data pemilih yang sedang berlangsung," pintanya.

Pemetaan potensi kerawanan ini menjadi dasar bagi Bawaslu Pacitan untuk menyusun program pencegahan dan pengawasan yang lebih efektif. 

"Dengan pengawasan yang baik, masalah-masalah seperti kampanye dapat terpetakan dengan jelas, sehingga strategi pengawasan yang lebih valid dan optimal dapat diterapkan," tandasnya.

Dengan mengidentifikasi titik-titik rawan sejak dini, diharapkan Pemilu dan Pilkada 2024 di Pacitan dapat berjalan lancar, aman, dan demokratis.

Bawaslu Pacitan juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mengawal jalannya Pemilu dan Pilkada 2024.

Dengan kerjasama yang baik antara penyelenggara, pengawas, peserta, dan masyarakat, diharapkan pesta demokrasi ini dapat menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan amanah. (*)

Tombol Google News

Tags:

pacitan #Pilkada2024 Bawaslu Pacitan