KETIK, BANDA ACEH – Loncat Indah Jatim meraih 1 medali emas dari nomor loncat synchro menara 10 meter putri.
Medali emas diperoleh Della Dinarsari Harimurti dan Gladies Lariesa Garina Hagakore. Keduanya mengumpulkan nilai tertinggi yakni 222.36. Medali perak diraih Jakarta, sementara medali perunggu jatuh ke tangan Jawa Barat.
Di sektor putra, tim Jawa Timur yang terdiri dari Aldiansyah Putra Ravi dan Yovy Surya Nur Arifin meraih medali perak di nomor loncat synchro papan 3 meter putra dengan nilai 291,90. Mereka terpaut cukup jauh dari tim Jakarta yang mencatatkan nilai 329,88.
Pelatih loncat indah Jatim, Ronaldy Herbintoro menilai hasil ini sebagai awal yang baik. Della dan Gladies memang ditargetkan untuk meraih emas.
Namun, untuk Gladies, ini adalah kali pertama ia turun di nomor yang bukan merupakan andalannya. Ronaldy menyebut bahwa ini adalah bagian dari strategi.
"Sudah sesuai semua yang putri, ini sudah yang terbaik. Untuk Gladies belum maksimal karena di nomor sinchro tim ini bukan nomornya tapi individu. Ini memang jadi strategi baru kami untuk Gladies dipasangkan dengan Della," jelas Ronaldy usai pertandingan, Minggu, 8 September 2024.
Sementara itu, hasil perak di sektor putra sudah diprediksi sebelumnya, mengingat dua dari tiga atlet yang diturunkan adalah atlet baru dengan pengalaman minim.
"Untuk putra dari 3 putra hanya 1 yang senior atas nama Aldiansyah Putra Ravi. Yang 2 atlet masih junior baru ikut PON. Jadi mereka masih menyesuaikan situasi PON. Loncat sinchro dengan yang lebih senior butuh usaha yang lebih kuat. Pasangangannya memang belum sempurna dan butuh jam terbang," lanjut Ronaldy.
Dengan kekuatan enam atlet, terdiri dari tiga putra dan tiga putri, Jatim tetap optimis dapat mencapai target lima medali emas. Sektor putri diharapkan akan menjadi andalan untuk merealisasikan target tersebut. (*)