KETIK, PALEMBANG – Pihak kepolisian akhinya mengungkapkan hasil tes urine empat pelaku pembunuhan dan pemerkosaan siswi SMP di Palembang berinisial AA (13) yang ditemukan meninggal di Kawasan Kuburan Cina di TPU Talang Kerikil, Kota Palembang.
Setelah berhasil mengungkap aksi pembunuhan, polisi langsung melakukan tes urine kepada empat tersangka pelaku.
Dari pemeriksaan yang dilakukan, polisi memastikan bahwa urine keempat pelaku dinyatakan negative dan tidak dalam pengaruh alkohol ataupun narkoba.
"Saya pastikan 4 orang tersangka pembunuhan dan rudapaksa dinyatakan tidak pengaruh alkohol ataupun narkoba," ungkap Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, Sabtu 7 September 2024.
Sebelumnya, para pelaku pembunuh diketahui mencabuli korban sampai meninggal dikarenakan menonton film porno.
"Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap pelaku yang dipandu oleh psikolog Biro SDM Polda Sumsel, motifnya adalah menyalurkan nafsu," ujar Harryo pada Kamis 5 September 2024 lalu.
Dia mengungkapkan, pelaku utama berinisial IS (16) mengumpulkan film porno dan cabul di HP miliknya. Hal itu memicu eksplorasi nafsu IS yang kemudian dilampiaskan kepada AA.
"Kami telah menyita bukti yang ditemukan di HP pelaku. Ditemukan beberapa video cabul (film porno) yang telah dikumpulkan IS," ujarnya.
Harryo menambahkan, IS telah merencanakan pencabulan tersebut dari rumah bersama tiga pelaku lainnya, yakni MZ (13), NS (12), dan AS (12). Para pelaku sempat berkumpul di kediaman IS sebelum bertemu dengan korban.
Awalnya, keempat pelaku hanya berniat untuk melampiaskan nafsu sesaat mereka. Namun, aksi yang mereka perbuat ternyata berakibat fatal sampai menghilangkan nyawa korban.
"Mereka memang sudah berniat melakukan rudapaksa (pemerkosaan) terhadap korban. Namun, tanpa disadari (pelaku), tindakan tersebut berakibat fatal yang menyebabkan kematian korban," ungkapnya.
Parahnya, setelah melampiaskan nafsu bejatnya, para pelaku memamerkan tindakannya kepada para temannya yang sedang berkumpul di sebuah pagelaran kuda lumping.
"Usai bercerita dengan teman-temannya, sekitar pukul 13.00, saat itu baru ditemukan mayat korban di TKP," sebut Harryo.
Diketahui, pelaku utama IS sempat menaruh cintanya pada AA. Namun, cinta IS terhadap AA bertepuk sebelah tangan setelah korban menolak cinta IS. Hal itu juga menjadi latar belakang aksi pencabulan dan pembunuhan yang dilakukan para pelaku. (*)
