KETIK, BATU – Ramainya wisatawan ke alun-alun Kota Batu di masa libur lebaran Idulfitri 2024 ternyata tidak sebanding dengan omzet yang didapat Pedagang Kaki Lima (PKL).
Ketua Paguyuban PKL Alun-Alun Kota Batu Puspita Herdyasari menyebut meski ada peningkatan pendapatan, para pedagang merasakan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Menurutnya, pendapatan pedagang saat libur lebaran tahun ini sama dengan hari libur di akhir pekan atau libur hari biasa.
"Memang pengunjung ramai. Tapi daya beli mereka kami rasa sangat menurun. Mungkin karena libur yang panjang," katanya, Senin (22/4/2024).
Menurut Puspita, pendapatan libur lebaran tahun 2024 sangat jauh dibandingkan tahun lalu. Bahkan penghasilan kali ini di bawah 50% pendapatan pada libur lebaran tahun 2023.
"Tahun lalu itu, H-7 kita sudah merasakan ada pemudik dan wisatawan yang mulai datang. Tapi tahun ini saat malam takbir itu saja sepi sekali," tambahnya.
Menurutnya, pedagang telah mempersiapkan banyak kebutuhan untuk menyambut wisatawan selama libur panjang lebaran. Namun, banyak juga pedagang yang mengalami kerugian karena dagangan tidak semua terjual.
"Mungkin karena perekonomian saat ini sedang lesu. Jadi daya beli masyarakat juga menurun," sambungn Puspita.
Puspita menyebutkan, saat ini ada 537 PKL yang aktif berjualan di alun-alun Kota Batu. tepat di sebelah barat alun-alun Kota Batu ada Pasar Laron. Pasar Laron ini merupakan kawasan untuk menampung para Pedagang Kaki Lima (PKL). Tentu, Pasar Laron menjadi surga bagi yang suka dengan street food yang dijajakan PKL.
"Untuk ragam jajanan di sini banyak sekali. Mulai cilok, sate taichan, sate gurita, siomay, bakso, mie ayam, aneka minuman, danlain lain," ujarnya. (*)