KETIK, SIDOARJO – Sejarah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tak bisa lepas dari sosok Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid). Dibidani tokoh bergelar Guru Bangsa tersebut, PKB mampu mewarnai perjalanan politik Indonesia. DPC PKB Sidoarjo pun mengadakan Haul Ke-15 untuk mengingat jasa besar Gus Dur.
Peringatan Haul Ke-15 Gus Dur itu digelar dengan kegiatan doa bersama pada Senin malam (23 Desember 2024). Haul bertema ”Agama Melarang Adanya Perpecahan, Bukan Perbedaan”.
Diadakan pula Sarasehan Kebangsaan Mengenang Guru Bangsa di aula kantor DPC PKB Sidoarjo. Sarasehan untuk mengenang Deklarator PKB itu bertajuk Mengapa Gus Dur Dijuluki Bapak Keberagaman?
Ketua DPC PKB Sidoarjo Abdillah Nasih dalam sarasehan mengatakan, Bulan Desember adalah Bulan Gus dur. Banyak perjuangan dari agamawan, intelektual, budayawan, sekaligus tokoh politik tersebut yang harus diteladani oleh politisi era kekinian.
”Gus Dur adalah orang yang sangat luar biasa,” ungkap Abdillah Nasih.
Suasana sarasehan kebangsaan Mengenang Guru Bangsa bertema ”Mengapa Gus Dur Dijuluki Bapak Keberagaman?” di aula Kantor DPC PKB Sidoarjo. (Foto: DPC PKB Sidoarjo for Ketik.co.id)
Figur Gus Dur merupakan teladan utama toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Perjuangannya demi kesetaraan antara minoritas dan mayoritas sudah terbukti sangat luar biasa. Hal itu diakui secara nasional, bahkan internasional.
Bagi warga Tionghoa di Indonesia, Gus Dur adalah pahlawan mereka. Dalam perjuangan, tindakan, maupun pemikiran, Gus Dur juga selalu mengedepankan gerakan anti-kekerasan.
”Meskipun dihujat, dihina, dimaki-maki, beliau tidak melawan dengan kekerasan,” tutur Abdillah Nasih yang juga ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo tersebut.
Di DPR RI, Fraksi PKB berjuang sebagai inisiator untuk mencabut Tap MPR tentang pelengseran Gus Dur dari jabatan Presiden RI. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI mencabut secara resmi TAP MPR tentang Pemberhentian Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu pada akhir September 2024 lalu. Pencabutan dilakukan atas permohonan Fraksi PKB.
”PKB menjadi inisiator untuk mengembalikan nama baik Gus Dur,” ungkapnya di hadapan para undangan dan hadirin.
Ratusan undangan dan hadirin memenuhi aula Kantor DPC PKB Sidoarjo pada Senim malam itu. Di jajaran pengurus DPC PKB Sidoarjo, terlihat jajaran Ketua Dewan Syuro KH Athoilah, KH Abdus Shomad, dan KH Ruhus Syahid.
Jajaran Dewan Tanfidz dipimpin oleh Ketua DPC PKB Abdillah Nasih, Wakil Ketua DPC PKB H Usman MKes, ketua-ketua DPAC, serta pengurus-pengurus lainnya. Termasuk, pimpinan badan otonom (Banom) PKB, seperti Perempuan Bangsa, Garda Bangsa, serta Gemasaba.
Hadir pula Ketua Rois Syuriah PC NU Sidoarjo KH Abdus Salam Mujib, Wakil Ketua Tanfidziyah PC NU Sidoarjo KH Zaenal Hayat, serta Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Idham Choliq. DPC PKB Sidoarjo juga mengundang 60 anak yatim piatu.
Doa bersama dalam Haul Ke-15 Gus Dur berlangsung khusyuk. Lantunan sholawat mengiringi penyerahan santunan untuk anak-anak yatim piatu dari anggota Fraksi PKB di DPRD Sidoarjo. Tangan-tangan yang tulus dan ikhlas bertemu wajah-wajah gembira anak-anak yatim piatu.
Jajaran pengurus Dewan Syuro dan Dewan Tanfidz DPC PKB Sidoarjo bersama anak-anak yatim saat peringatan Haul Ke-15 Gus Dur. (Foto: DPC PKB Sidoarjo for Ketik.co.id)
Pemberian santunan untuk anak yatim piatu ini menyertai berbagai kegiatan PKB Sidoarjo. Amal yang penuh barokah. Saat menyampaikan sambutannya, Ketua Dewan Syuro DPC PKB Sidoarjo KH Athoillah mengajak politisi PKB untuk tetap bersemangat membangun kebesaran PKB di Kabupaten Sidoarjo.
Dalam Pilkada Sidoarjo 2024, kemenangan PKB Sidoarjo masih menjadi kemenangan yang tertunda. Politisi PKB Sidoarjo, tegas dia, harus tetap berikhtiar sungguh-sungguh membangun PKB agar lebih solid dan semakin besar.
”Sehingga di Pilkada Sidoarjo yang akan datang, PKB kembali menang dan jaya,” seru KH Athoillah. (*)