KETIK, MALANG – Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan meminta adanya intervensi untuk menangani 5.655 anak tidak sekolah. Intervensi tersebut salah satunya dilakukan dengan pembentukan Satgas Penanganan Anak Tidak Sekolah dan juga kolaborasi dengan Pusat Kegiatan Belajar Mandiri (PKBM).
Dengan data yang ada, Iwan akan memantau langkah strategis terhadap penanganan anak putus sekolah di Kota Malang.
"Kita petakan dan targetkan, cari jalan keluar dan solusi intervensi nyata agar anak bisa sekolah. Anak yang tidak sekolah diteruskan ke PKBM dan gratis, itu kita realitakan. Sehingga target gak ada lagi anak putus sekolah di Kota Malang," ucapnya, Rabu 2 Oktober 2024.
Ia menargetkan hingga Desember 2024 ini harus ada progres yang signifikan terhadap penanganan tersebut. Melalui pembentukan satgas, akan dilakukan penugasan pada operator dan seluruh pembahasan teknis.
"Jadi saya akan rapat teknis, kita petakan, update dulu datanya. Kita buat strategi mana peran PKBM, mana peran Kemenag, mana peran Provinsi dan mana peran tingkat Nasional juga, yang harusnya sama-sama melakukan," tandasnya.
Perlu diketahui bahwa dari 5.655 anak tidak sekolah, terdiri dari 1.875 drop out (DO), 1.271 tidak lanjut sekolah, dan 2.509 anak belum pernah sekolah.
Iwan meminta para Satgas yang terbentuk dapat menyampaikan bahwa pendidikan adalah hal penting untuk menentukan masa depan bangsa. Semakin tinggi jenjang pendidikan, jalan menuju kesejahteraan pun akan terbuka lebar.
"Mari tingkatkan komitmen mendorong anak tidak sekolah biar bisa 0 persen di Kota Malang. Pembentukan Satgas memberi harapan untuk sosialisasi ke masyarakat dan mendorong anak tidak sekolah kita tuntaskan dengan baik," tutupnya.(*)