KETIK, MALANG – Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat memberikan titik terang terkait revitalisasi Pasar Besar. Ditargetkan rencana tersebut dapat terealisasi pada tahun 2025 mendatang.
Wahyu menjelaskan bocoran dari Kemeterian PUPR RI, revitalisasi Pasar Besar telah masuk agenda prioritas.
"Kalau kajiannya baru tahun ini, insya Allah 2025 kita akan bisa realisasi. Kita sekarang bikin kajiannya, perlengkapannya apa. Kalau bocoran dari PUPR kemarin sudah ada karena masuk prioritas," ujar Wahyu, Senin (27/5/2024).
Pasar Besar sempat mengalami kebakaran pada tahun 2016 silam dan belum mendapatkan sentuhan perbaikan dari pemerintah. Setelah menyelesaikan berbagai regulasi, akhirnya Kemeterian PUPR meminta revitalisasi tanpa pembongkaran total.
Salah satu pertimbangannya ialah kerusakan hanya terjadi di beberapa bagian saja, dan tidak berpengaruh pada bagian pasar lainnya. Selain itu, proses relokasi pedagang juga menemukan hambatan.
"Pertimbangannya Pak Menteri, hanya beberapa tempat yang parah, tapi bagian depan masih aman. Kalau dibongkar total, itu kan ribuan pedagang. Penempatan sulit dan akhirnya disepakati revitalisasi saja, tidak bongkar total," jelasnya.
Bagian depan Pasar Besar Malang. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)
Untuk dapat direvitalisasi, Pemkot Malang juga harus mengantongi izin dan kesepakatan dari para pedagang. Terdapat tiga paguyuban pedagang di Pasar Besar yang menghendaki pembongkaran total ataupun revitalisasi sebagian bangunan.
Wahyu memastikan telah mengajak para pedagang berdialog terkait rencana revitalisasi.
"Ada tiga paguyuban itu semua harus bisa duduk bersama. Kita sudah panggil mereka, tinggal menunggu hasil dari mereka kesepakatannya apa. Tidak berbeda-beda agar pada saat bantuan turun, tidak ada permasalahan lagi di antara pedagang," tegasnya.
Wahyu mengatakan bahwa pihaknya akan dipanggil untuk bertemu dengan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono. Setelah itu, tim PUPR akan turun untuk mengkaji kelayakan bangunan.
"Beliau hanya ingin menegaskan bahwa terkait ini oke, kajian dan usulan diterima tapi tidak dibongkar total. Kalau sudah oke Tim PUPR akan datang ke sana untuk mengkaji kelayakannya," tutup Wahyu.(*)