KETIK, BANDUNG – Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyatakan komitmennya dalam upaya percepatan penurunan stunting di Jabar. Komitmen bersama yang diperkuat melalui audiensi dengan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa di Gedung Sate, (25/3/2024) ini menjadi tonggak penting dalam upaya mencapai target penurunan stunting yang signifikan di Jabar.
"Kita berharap semua pihak melakukan langkah-langkah konkret yang diambil sehingga membawa dampak positif dalam menurunkan angka prevalensi stunting," kata Bey Machmudin.
Pada acara tersebut juga disampaikan pula oleh BKKBN Jabar, terkait capaian intervensi spesifik, intervensi sensitif, peran aktif BKKBN Jabar, serta hasil dari forum Rembuk Stunting.
"Diharapkan dengan adanya audiensi ini, sinergi lintas sektor yang lebih kuat dapat diciptakan dalam penanganan masalah stunting," imbuh Bey.
Kaper BKKBN Jabar Fazar Setiadi mengungkapkan, salah satu hasil yang diharapkan dari audiensi ini adalah mendorong penerbitan surat edaran oleh Pj. Gubernur Jabar kepada 27 kabupaten/kota di Jabar, terkait langkah nyata dalam mencapai target "Jawa Barat Zero New Stunting".
Fazar berharap kolaborasi dan inovasi terus ditingkatkan antara BKKBN, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.
"Menurunkan angka stunting dari 20 persen ke 14 persen itu bukan kerja biasa-biasa saja, tetapi harus luar biasa. Karenanya, kolaborasi dengan dinas-dinas dan pemerintah kabupaten/kota juga harus ditingkatkan. Itu yang akan kita kerjakan ke depan," tandas Fazar.
Sebelumnya, dalam acara Rakerda Program Bangga Kencana Provinsi Jabar Tahun 2024 di Bandung, Kamis (29/2/24) lalu,diungkapkan penurunan prevalensi stunting Jabar melebihi nasional pada 2021-2022.
Penurunan prevalensi stunting di Jawa Barat pada 2021-2022 melebihi angka penurunan prevalensi stunting secara nasional pada periode yang sama. Penurunan angka prevalensi stunting Jabar pada periode tersebut mencapai lebih dari 4 persen, sedangkan nasional lebih dari 2 persen.
Plh. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jabar, Dodo Suhendar mengatakan, capaian tersebut berkat kolaborasi seluruh stakeholders di Jabar, dan akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan ke depannya.
"Pada periode tersebut sebelumnya angka stunting di Jabar 24 persen lebih, dan berhasil diturunkan 4 persen lebih menjadi 20 persen," sebut Dodo.
Menurutnya, Pemda Provinsi Jabar terus berupaya dan berinovasi untuk menurunkan prevalensi stunting. Kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak pun akan terus diperkuat.
"Tentunya dengan keterbatasan anggaran yang ada, kita berinovasi terus di antaranya kerja sama dengan BAZNAS untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat kurang mampu. Demikian juga dengan perguruan tinggi yang ada di Jabar," ungkap Dodo. (*)