KETIK, ACEH SINGKIL – Akademisi dan penulis Aceh, Dr. Muhajir Al Fairusy, MA, menyerahkan buku ‘Singkel Lama’ Menyibak Jejak Geloro, kepada penjabat (Pj) bupati Aceh Singkil, Drs. Azmi MAP. Acara bertempat di Pendopo Bupati, desa Pulo Sarok, Singkil, Minggu, 27 Oktober 2024.
Penyerahan buku ‘Singkel Lama’ itu ditujukan dalam rangka mempublikasikan sejarah Singkil. Itu agar generasi Singkil saat ini mengetahui sejarah kejayaan dan budaya Singkil pada masa lalu.
Buku ini adalah hasil penelitian multi disiplin sejarah, antroplogi dan arkeologi oleh tim peneliti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh pada 2023.
Buku ini disusun oleh beberapa penulis. Salah satu penyusun buku tersebut adalah Dr. Muhajir Al Fairusy, MA.
Usai menerima buku, Azmi mengaku sangat senang dan bangga sekali atas lahirnya buku Singkel lama ini. Menurutnya ini merupakan salah satu buku yang harus dibaca masyarakat Aceh Singkil serta generasi saat ini agar tahu sejarah kejayaan Singkil tempo dulu.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil, tentunya sangat mendukung dan mengapresiasi atas terbitnya buku Singkel lama ini,“ kata Azmi.
“Kami merasa terharu atas terbitnya buku Singkel lama ini, kehadiran buku ini jelas sangat menegaskan bahwa sejarah dan peradaban Singkil ada dan nyata,“ tambahnya.
Dia berharap buku ini nantinya bisa menjadi bukti sejarah ke anak cucu bahwa Singkil itu sangat terkenal pada zaman dahulu.
“Insyaallah kita akan lakukan Forum Group Diskuis (FGD) dengan mengundang beberapa tokoh Aceh Singkil, baik di luar maupun yang di Aceh Singkil sendiri untuk mendiskusikan tentang sejarah singel lama,” ucap Azmi.
Azmi menambahkan, buku Singkel lama ini juga akan didistribusikan ke sekolah dan perguruan tinggi sebagai bahan bacaan peserta didik dan mahasiswa. Tujaannya, agar peserta didik di sekolah dan mahasiswa Aceh Singkil tahu tentang sejarah Singkel lama ini.
Buku ini menjelaskan bahwa Singkil merupakan titik terpenting dalam literatur sejarah, bukan hanya Aceh tetapi juga Indonesia.
"Semoga kehadiran buku Singkel lama ini dapat menjadikan generasi saat ini mengetahui bahwa betapa pentingnya posisi strategis Singkil tempo dulu, melalui rempah-rempah dan kapur barusnya hingga jadi rebutan bangsa luar," tegas Azmi.
“Kami mengajak masyarakat Aceh Singkil untuk dapat membaca buku sejarah Singkel lama ini sebagai motivasi untuk cinta terhadap daerah,“ tambahnya. (*)
