KETIK, SIDOARJO – Media Survei Indonesia (MSI) bersiap meluncurkan hasil survei terbaru tentang Pilkada Sidoarjo 2024. Hasilnya semakin mengerucut. Konsolidasi dan komunikasi partai koalisi diyakini menjadi nilai plus pasangan calon.
Direktur MSI Nanang Haromain menjelaskan, hasil survei MSI tetap menempatkan sosok H Subandi sebagai calon bupati dengan elektabilitas tertinggi. Begitu pula Hj Mimik Idayana. Dia masih menduduki peringkat tertinggi untuk calon wakil bupati.
”Popularitas dan elektabilitas keduanya masih menempati urutan pertama,” kata alumnus Fisipol UGM tersebut.
Nanang menambahkan, setelah H Subandi, urutan berikutnya untuk calon bupati ditempati oleh Ahmad Amir Aslichin atau Mas Iin dan H Sugiono atau Abah Gik.
Adapun untuk calon wakil bupati, nama-nama H Khulaim Junaidi dan KH Zainal Abidin menyusul di urutan tertinggi berikutnya setelah Hj Mimik Idayana.
”Jika tolok ukur DPP partai memang elektabilitas, saya yakin rekomendasi partai akan jatuh ke tangan H Subandi dan Hj Mimik Idayana. Rekom PKB untuk H Subandi dan rekom Partai Gerindra untuk Hj Mimik,” tegas Nanang.
Mantan komisioner Bawaslu dan KPU Sidoarjo itu menambahkan, tidak hanya survei MSI yang menempatkan H Subandi dan H Mimik Idayana di posisi tertinggi. Survei internal maupun independen juga mengunggulkan keduanya. Baik dalam popularitas maupun elektabilitas.
Lebih-lebih, kekuatan partai pendukung juga menopang mereka jika benar-benar berkoalisi. H Subandi dan Hj Mimik mengklaim telah didukung PKB, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Nasdem, dan Partai Demokrat. Siap berkoalisi dan berkolaborasi di Pilkada Sidoarjo 2024.
”PKS dan PPP kabarnya juga semakin intens berkomunikasi. Besar kemungkinan menyusul gabung dalam koalisi,” tambah Nanang.
H Subandi dan Hj Mimik Idayana saat mendaftar ke Desk Pilkada DPC PKB Sidoarjo pada 29 April lalu. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)
Adakah jaminan H Subandi dan Hj Mimik menjadi calon terkuat? Nanang menyatakan keduanya sudah memilik nilai plus. Sebab, sejak awal, H Subandi dan Hj Mimik telah menyatakan tekad untuk maju sebagai pasangan. Indikatornya jelas. H Subandi mendaftarkan diri sebagai calon bupati dari PKB. Hj Mimik juga mendaftar ke PKB sebagai calon wakil bupati.
Kondisi itu berbeda dengan calon-calon lain. Ada yang mendaftar sebagai calon bupati ke beberapa partai. Ada pula yang mendaftarkan diri sebagai calon bupati ke beberapa partai. Namun, belum ada yang resmi mengumunkan diri sebagai pasangan.
”Itu berarti pasangan yang siap betul berkontestasi adalah pasangan H Subandi dan Hj Mimik Idayana,” ungkap Nanang.
Bagaimana partai-partai lain? Tinggal dua partai. Nanang menyebutkan, saat ini, praktis hanya PDIP dan PAN yang belum menentukan sikap jelas. Akan bergabung sebagai koalisi atau tidak untuk mendapatkan satu tiket maju untuk Pilkada Sidoarjo 2024.
Kalau bergabung, siapa calon bupati dan siapa calon bupatinya juga belum ketemu pasangan yang pasti. DPC PDIP dan DPD PAN Sidoarjo sama-sama belum mematok sikap. Lebih-lebih di tingkat DPP masing-masing.
Yang pasti, satu tiket tersisa hanya dari PDIP dan PAN. Karena pendaftaran jalur independen sudah tertutup. Koalisi PDIP dan PAN bisa muncul. Artinya, H Subandi dan Hj Mimik benar-benar punya penantang. Head to head dua calon.
”Bergantung kepada PDIP dan PAN. Mau melawan atau berkawan juga,” paparnya.
Nanang berharap Pilkada Sidoarjo 2024 menghasilkan pemilu yang berkualitas. Ada calon-calon yang punya kekuatan sepadan. Figur-figur yang muncul dalam kontestasi semakin bagus. Dengan begitu, masyarakat punya banyak pilihan. Dan, yang terpilih mendatang adalah bupati yang terbaik bagi Sidoarjo.
”Tidak lama lagi hasil survei kami rilis,” pungkasnya. (*)