KETIK, SIDOARJO – Ketika pilihan politik telah menjadi keputusan, risiko politis apa pun menjadi konsekuensinya. Menyusul pencalonan mantan Ketua PKB Sidoarjo H Subandi lewat Partai Gerindra, Golkar, dan Demokrat, DPC PKB Sidoarjo menyatakan sikap tegas. Jajaran PKB harus tegak lurus. Patuhi instruksi.
Rapat Senin sore (2/9/2024) itu berlangsung serius. Dari balik kaca Kafe Kopili, Jl Malik Ibrahim, Sidoarjo, terlihat para pengurus teras DPC PKB Sidoarjo. Mereka duduk mengitari meja. Ada H Usman MKes, legislator terpilih sekaligus wakil ketua DPC PKB Sidoarjo. Seluruh anggota Fraksi PKB di DPRD Sidoarjo juga berada di dalam ruangan.
Putra H Subandi, Muhammad Rafi Wibisono, ada di tengah-tengah mereka. Legislator muda PKB Sidoarjo itu terlihat diam saat para pengurus membacakan instruksi menyangkut H Subandi yang notabene adalah ayahnya. Rafi lebih banyak mendengarkan.
Pertemuan berlangsung sekitar 2 jam. Pukul 16.30 sampai lepas Maghrib. Hadir pula di sana, Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Amir Aslichin dan Edi Widodo (SAE). Mereka resmi didaftarkan ke KPU Sidoarjo pada Kamis (29/8/2024). Koalisi PKB, PDIP, PAN, PKS, Nasdem mengusung dan mendukung mereka bersama beberapa parpol nonparlemen.
Ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Sidoarjo Abdillah Nasih lantas menyampaikan hasil rapat. Dia secara resmi membacakan empat pernyataan terkait mantan Ketua DPC PKB Sidoarjo H Subandi.
Apa saja pernyataan PKB itu?
Jajaran Fraksi PKB di DPRD Sidoarjo bersama-sama mengikuti konferensi pers terkait sikap DPC PKB Sidoarjo atas pencalonan H Subandi dari partai lain di Kopili, Jalan Malik Ibrahim, Sidoarjo, pada Senin (2/9/2024). (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)
Pertama, DPC PKB menginstruksikan kepada seluruh jajaran struktur, mulai dewan pengurus anak cabang (DPAC) dan ranting, tegak lurus ada keputusan partai. Yang tidak tegas lurus akan diganti semuanya.
”DPAC maupun ranting wajib hukumnya mengusung serta memenangkan Achmad Amir Aslichin dan Edi Widodo,” kata Abdillah Nasih yang kini resmi menjabat Ketua (Definitif) DPC PKB Sidoarjo.
Kedua, seluruh anggota Fraksi PKB tanpa terkecuali wajib tegak lurus menjalankan semua perintah partai. Apa pun instruksi harus dilaksanakan untuk memenangkan pasangan Amir Aslichin dan Edi Widodo.
”Apa pun perintah DPC harus dilaksanakan tanpa reserve,” tegas Abdillah Nasih yang juga ketua sementara DPRD Sidoarjo itu.
Ketiga, terkait masih maraknya baliho-baliho H Subandi yang masih menggunakan logo PKB, DPC PKB Sidoarjo minta ditertibkan. DPC PKB sudah melayangkan surat kepada Bawaslu Sidoarjo untuk menertibkan.
”Ketika beliau (H Subandi, red) dicalonkan partai lain, otomatis bukan PKB lagi,” tegas Abdillah Nasih. Kepada partai lain, dia juga minta baliho-baliho itu ditertibkan sendiri.
Keempat, DPC PKB Sidoarjo mengajak masyarakat untuk mengutamakan ketertiban dan kenyamanan. Agar Pilkada Sidoarjo 2024 berjalan riang-gembira.
Abdillah Nasih menambahkan, SK pengurus baru DPC PKB Sidoarjo itu telah menunjuk Ketua DPC PKB Sidoarjo Abdillah Nasih dan Sekretaris DPC PKB Sidoarjo Syihabuddin. SK DPP itu disebutkan No. 35583/DPP/01/VIII/2024 tentang Penetapan Perubahan Kedua Susunan DPC PKB Sidoarjo Masa Bhakti 2021-2026.
Dengan turunnya SK tersebut, secara otomatis, Ketua DPC PKB Sidoarjo H Subandi, tidak lagi menjadi bagian dari PKB. Dan, tidak berhak menggunakan atribut PKB dalam setiap kegiatan politik di Sidoarjo.
Wakil Ketua DPC PKB Sidoarjo H Usman MKes menambahkan, PKB berniat mengawinkan H Subandi dan Amir Aslichin (Mas Iin) sebagai calon bupati dan calon wakil bupati (cabup-cawabup) dalam Pilkada Sidoarjo 2024.
”Karena dia pilih partai lain ya sudah. Bagi semua anggota fraksi, ini sebuah kewajiban. Bila tidak dilaksanakan, pasti ada saksi,” tandas mantan ketua DPRD Sidoarjo tersebut. (*)