KETIK, SURABAYA – Atlet Muaythai Jawa Timur memperoleh empat medali emas dan dua medali perak dari 10 nomor yang dipertandingkan padakelas Special Fight Piala Pangdam V/Brawijaya. Di kelas Special Fight setiap provinsi menurunkan atlet terbaik mereka.
“Mereka yang bertanding di kelas Special Fight ini pilihan. Karena sifatnya open dan diikuti oleh juara PON, mantan dan atlet pelatnas, serta para atlet yang baru saja tampil di kejuaraan dunia,” tutur Ketua Pengprov Muay Thai Indonesia (MI) Jatim Baso Juherman, Senin (19/6/2023).
Jatim berhasil menggondol empat medali emas dan dua medali perak dari Special Fight. Ini kategori khusus yang diikuti atlet-atlet terbaik dari berbagai daerah.
Mereka adalah Galih Bangkit yang tampil di kelas 48 kg, Ali Rosidi di kelas 51 kg, Tomi Bagus di kelas 57 kg. Sementara di sektor putri, ada Stefani yang muncul sebagai juara di kelas 51 kg.
Dua medali perak Jatim disumbangkan oleh Agung Wahyudi kelas 60 kg dan Bangkit Jaya kelas 71 kg.
“Luar biasa perjuangan anak-anak Puslatda Jatim. Saya puas melihat penampilan mereka meski ada dari mereka yang kurang maksimal. Tapi masih ada waktu untuk memperbaiki dan mengasah kemampuan. Semoga hasil di kejuaraan kali ini membuat mereka terlecut untuk tampil lebih baik lagi,” tutur Baso.
Pria berdarah Bugis ini juga memberikan perhatian khusus atas penampilan bagus atlet Puslatda Muaythai Jatim, Ilham Agung. Pasalnya, sebagai pendatang baru, Agung berhasil menggondol medali perak di kategori Special Fight.
“Meski kalah, dia sudah bagus untuk ukuran wajah baru. Dia bertahan tiga ronde melawan atlet andalan pelatnas, Rahmat Rizal Ghozali itu luar biasa,” kata Baso.
Baso mengapresiasi seluruh atlet yang bertanding di liga kali ini. Mereka terlihat lebih bersemangat dan memiliki daya juang besar. Bukan hanya itu, secara teknik, para atlet yang ambil bagian di Liga Muaythai Seri III ini mulai menunjukkan kemajuan pesat, terutama fighting spiritnya.
Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf sangat mengapresiasi gelaran ini karena semua pertandingan berlangsung seru dan ketat.
“Semua atlet menampilkan kemampuan terbaiknya. Saya apresiasi sebesar-besarnya untuk atlet dan wasit juri yang bekerja keras selama kejuaraan ini berlangsung,” katanya.
Pangdam juga meminta para atlet yang belum berhasil menjadi juara untuk tidak berputus asa dan menyerah. Farid berharap mereka justru termotivasi untuk berlatih lebih keras agar bisa menjadi juara di gelaran berikutnya.
“Saya yakin para atlet memiliki mental kuat. Karena itu akan membentuk karakter bangsa kita ke depan. Lebih penting lagi, dengan olahraga, para remaja di Jatim dan Indonesia secara umum bisa terhindar dari pengaruh negatif,” ujar Pangdam.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Timur, Pulung Chausar. Sebagai perwakilan dari Pemprov Jatim, ia sangat mengapresiasi gelaran ini.
“Mulai Ketua DPD RI, Pangdam V/Brawijaya, Kapolda Jatim, dan saya mewakili Gubernur Jatim Bu Khofifah, datang di kejuaraan ini. Ini menunjukkan bahwa kepedulian pemangku kepentingan di Jatim dan Indonesia sangat besar terhadap Muaythai. Jadi saya yakin, hal ini akan memacu semangat para atlet,” tuturnya. (*)