KETIK, MALANG – Proses penyambungan pipa (tapping) pengganti di Jalur Pulungdowo akan membawa dampak bagi saluran air di rumah warga.
Kendati demikian, Perumda Tugu Tirta Kota Malang menjamin pascatapping, aluran air warga tidak akan terganggu hingga 30 tahun mendatang.
Akibat tapping, nantinya saluran air di tumah warga akan mengecil, hingga mati. Kegiatan tersebut memakan waktu selama tiga hari mulai 7 hingga 10 Agustus 2024.
"Agar masyarakat bisa mengerti bahwa efeknya 3-4 hari air mengecil atau mati. Namun dampaknya 30-40 tahun tidak akan ada lagi gangguan. Terutama pipa pecah, bocor, dan lainnya," ujar Dirut Perumda Tugu Tirta, Priyo Sudibyo, Selasa (6/8/2024).
Terdapat 1.600 hingga 3.600 pelanggan yang akan terdampak penyambungan pipa Pulungdowo. Pihaknya meminta warga tidak khawatir sebab akan mengirimkan pasokan air bersih ke setiap wilayah.
"Sejak dua hari lalu kita turun ke lapangan, kita serahkan pamflet pemberitahuan dampak matinya Pulungdowo. Terus kita siapkan beberapa tangki bahkan sekarang mulai mengisi tandon yang disiapkan warga," lanjutnya.
Selain menyiapkan 12 tanki air, Perumda Tugu Tirta juga akan siaga 24 jam untuk memenuhi kebutuhan air dari warga terdampak. Tangki dipastikan mampu menjamin kebutuhan air setiap hari.
"Kita sudah detail petakan warga RT. Jangan khawatir supply air tetap terjaga dengan tangki yang sudah kita siapkan. Tanki itu mampu memenuhi kebutuhan per hari bahkan berlebih," katanya.
Priyo mengimbau bagi warga yang tidak mendapatkan pasokan air dapat langsung mendatangi pos di wilayah RW masing-masing.
"Kita mendirikan beberapa pos di RW sekitar. Jangan khawatir, segera menuju pos atau koordinator pelayanan di situ. Jadi tangki terminal airnya ada di situ," tambahnya.(*)