KETIK, JAKARTA – Pertemuan Presiden Jokowi dengan enam ketua umum partai politik (parpol) pro pemerintah di Istana Presiden yang berlangsung 2,5 jam, ternyata tak spesifik membahas koalisi besar menghadapi Pilpres 2024. Melainkan hanya membahas ekonomi dan tantangan Indonesia ke depan.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan pertemuan dengan suasana keakraban. Jokowi menitip pesan terkait perkembangan ekonomi Indonesia ke depan.
Di antaranya perkembangan terakhir di bidang ekonomi, ramalan semua negara besar, ramalan world bank, IMF. "Indonesia bener-bener punya potensi untuk menjadi negara maju," kata Prabowo kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).
Mantan Danjen Kopassus itu mengatakan sekarang GDP Indonesia sekitar Rp 1,5 triliun, dan ekonomi Indonesia di posisi 16 besar di dunia. "Kita sangat mungkin bisa menjadi ekonomi keempat terbesar di dunia, kalau kita bisa pandai memanfaatkan keadaan. Jadi itu titipan beliau kepada kita-kita," ujarnya.
Hal senada disampaikan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Pertemuan itu hanya halalbihalal dan membahas capaian pembangunan dan tantangan Indonesia ke depan.
"Tantangan perekonomian ke depan yang disampaikan oleh Bapak Presiden dalam pertemuan itu," kata Airlangga usai pertemuan di Istana Presiden.
Disinggung apa tidak membahas kelanjutan koalisi besar, Airlangga mengatakan tak membahas secara spesifik urusan sosok calon wakil presiden (cawapres)."Ya ini kan sudah besar. Mau lebih besar lagi ke mana?" jawabnya bercanda.
Menurut menteri perekomian itu keenam ketum parpol memiliki hal sama soal tantangan ekonomi ke depan. "Kita bicara isi pembangunan, jadi kalau masalah itu (cawapres) ya masing-masing partai lah.," kata Airlangga.
Pertemuan di Istana Merdeka dimulai sejak pukul 19.00 WIB hingga pukul 21.30 WIB. Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pulang pertama dari pertemuan tersebut. Disusul oleh Ketum Partai Airlangga Hartarto yang berjalan kaki bersama Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
Setelah itu, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketum PPP M Mardiono berjalan bersama.
Sementara itu Partai NasDem tak mendapat undangan dalam pertemuan partai koalisi pemerintah dengan Presiden Jokowi itu.
Ketua DPP Partai NasDem, Charles Meikyansyah menyebut partainyai belum menerima undangan pertemuan tersebut. "Tidak ada undangan ke Ketum Partai NasDem Pak Surya Paloh atau Sekjen," kata Charles, Selasa (2/5).
Kemungkinan NasDem tak diundang, karena partai tersebut berkoalisi dengan Partai Demokrat mengusung calon presiden Anies Baswedan. Meski begitu, Charles menegaskan NasDem saat ini masih dalam koalisi pemerintahan Presiden Jokowi dan Ma'ruf Amin.(*)