KETIK, HALMAHERA SELATAN – Penamaan lapangan hijau sepertinya tidak berlaku bagi lapangan pertandingan sepak bola turnamen Bupati Cup II Halmahera Selatan zona 3 Obi. Hal itu merujuk pada lapangan yang dipakai dalam pertandingan tersebut di mana lapangan tersebut terlihat gersang, tanpa ada satupun rumput yang tumbuh.
Meski nampak tak hijau, lapangan sepak bola hasil kolaborasi panitia pertandingan dengan Pemerintah Desa Sambiki telah menjadikan lapangan yang cukup berkesan. Tak heran, lapangan yang berada di Desa Sambiki, Kecamatan Obi Kabupaten Halmaheran Maluku Utara tersebut di beri nama "Lapangan Pasir Emas".
Dari namanya, ternyata alas lapangan tersebut di buat dari material timbunan menggunakan sisa ampas hasil olahan emas. Hal ini seperti yang di sampaikan Kepala Desa (Kades) Sambiki Hairudin Wahid kepada wartawan media online nasional Ketik.co.id.
Lapangan sepak bola dari bahan logam mulia berupa pasir emas ini menjadi yang pertama dan satu-satunya di Indonesia, dan bahkan di dunia.
"Ini adalah lapangan Pasir Emas karena bahannya menggunakan bahan sisa olahan emas. Tentu ini bentuk dukungan untuk mensukseskan Bupati Cup Halsel" kata Kades Hairudin pada Kamis, (16/11/2023).
Kepala Desa Sambiki Haerudin Wahid saat memberi arahan kepada warga saat pertandingan Bupati Cup II berlangsung.
Meski tak seperti lapangan sepak bola pada umumnya, Hairudin mengatakan lapangan Pasir Emas tersebut nyaman di pakai untuk pertandingan sekelas Piala Bupati.
"Memang tampak gersang. Namun, lapangan Pasir Emas di desa kami nyaman di pakai dalam pertandingan jenis tarkam semacam ini. Itu karena unsur tanah dan pasir yang halus," jelas Hairudin.
Sementara itu, salah satu warga Desa Sambiki, Albab menuturkan, material tanah yang di pakai untuk menimbun lapangan bisa mencapai 1 kg emas bila di olah kembali.
"Kalau di prediksi, material ampas hasil olahan emas yang di pakai timbun lapangan, dapat berkisar 1 kg emas jika di olah kembali," ucap Albab tersenyum. (*)