KETIK, MALANG – Kota Malang tengah menyiapkan diri untuk mendapatkan predikat sebagai Kota Kreatif Dunia oleh UNESCO. Saat dikonfirmasi, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menjelaskan salah satu unggulannya ialah Malang Creative Center.
Dari hasil koordinasi dengan Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kota Malang, kini penggunaan MCC semakin optimal.
"Sudah persiapan untuk ekonomi kreatif. Beberapa kali dari tim KEK yang ada di MCC juga sudah rapat dan laporan. Terakhir kali (laporan) mereka bilang sudah semakin baik penggunaannya dan semakin optimal," ujar Wahyu, Rabu (29/5/2024).
Upaya Kota Malang meraih predikat tersebut ditargetkan dapat terealisasi pada tahun 2025 nanti. Terlebih usai mendapatkan kunjungan dari Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki, banyak saran yang diberikan untuk pengembangan MCC.
"Salah satu penilaian Unesco kemarin itu akan memberikan laporan ke sana, ada beberapa kunjungan Pak Menteri Koperasi yang akan memafasilitasi, dan lain-lain itu juga akan menjadi poin," lanjutnya.
Saat ini MCC telah menaungi 17 subsektor ekonomi kreatif. Dari keseluruhan, sektor yang menjadi unggulan ialah kuliner, kriya, dan fashion.
Namun pengembangan kapasitas dan kualitas pelaku UMKM di sektor lainnya terus dipacu oleh Kota Malang.
"17 subsektor yang paling unggul memang kuliner, kriya, fashion itu kan di backup UMKM itu sudah baik. Sedangkan yang memang harus menjadi (perhatian) kan fotografi, game dan lain-lain. Tapi sudah ada kenaikan, tapi harus kita push langsung," kata Wahyu.
Wahyu juga mendapatkan banyak masukan dan harapan dari para pelaku UMKM pada saat program Ngobrol Mbois Ilakes (Ngombe).
Untuk itu Wahyu meminta Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang untuk turun langsung ke masyarakat.
"Saya minta pada Pak Kadisperindag kita praktik jadi turun ke kelurahan untuk cek. Mereka tidak perlu datang ke kantor tapi Diskopindag yang akan turun ke kelurahan dan kelurahan saya minta memberikan laporan kepada terkait UMKM di sana, mana yang perlu nanti saya minta mereka datangi," tuturnya.
Upaya tersebut diharapkan mampu memicu berkembangnya UMKM masyarakat di tingkat kecamatan. Menurutnya melalui sektor UMKM, dapat membantu bangkitnya perekonomian masayrakat setempat.
"Kan biasanya UMKM itu agak sungkan apabila mau datang ke Kelurahan dan Kecamatan. Nah ini kita minta datang ke kelurahan, jadi kita jemput bola," tutup Wahyu. (*)