KETIK, MALANG – Pada Idul Adha tahun 2024 ini, permintaan untuk pemotongan hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Malang diperkirakan meningkat. Untuk itu diperlukan tambahan banyak juru sembelih.
Direktur Perumda Tugu Aneka Usaha (Tunas), Dodot Tri Widodo menjelaskan total, juru sembelih yang dibutuhkan mencapai 61 orang. Di antaranya 41 orang dari RPH Tunas dan 20 orang lainnya merupakan tenaga tambahan dari pihak lain.
"Idul Adha ini kan kegiatan rutin yang sifatnya tahunan, jadi persiapannya kita bentuk panitia. Semua pegawai termasuk kita rekrut (juru sembelih) dari luar. Karena sekarang sudah tidak ada Covid-19 dan PMK," ujar Dodot, Kamis (6/6/2024).
Pada hari biasa RPH Tunas mampu menyembelih 35 ekor sapi dan 25 kambing per harinya. Namun pada saat Idul Adha nanti diprediksi mengalami peningkatan 4-5 kali lipat. Untuk itu diperlukan penambahan sumber daya manusia dengan merekrut juru sembelih dari luar.
"Perkiraan saya sehari antara 100-150 untuk sapi, kalau kambing sekitar 100. Tidak terlalu banyak karena kambing kan ringan. Jadi di masjid-masjid itu gampang motong kambing, lebih mudah daripada sapi. Sembelih sapi kalau enggak terbiasa akan susah handling-nya," tambah Dodot.
Jasa penyembelihan hewan kurban di RPH Tunas mematok harga sekitar Rp 800.000 hingga Rp 900.000 untuk satu ekor sapi. Namun nominal tersebut belum termasuk dalam pengemasan daging-daging untuk dibagikan.
"Kalau sampai diplastikin itu juga beda lagi (harganya) arena kan harus dipacking dan mereka (masyarakat) tinggal bagi-bagi saja," tuturnya.
RPH Tunas juga menerima jasa penitipan hewan kurban dengan biaya Rp 25.000 per hari. Dodot juga menjelaskan kini sudah ada pemesanan 4-5 ekor sapi sekitar Rp 20 juta.
"Sudah mulai ada pemesanan, yang laku ada empat atau lima sapi kemarin. Harga kurang lebih Rp 20 juta namun beratnya tidak sampai 1 ton. Kalau 1 ton itu bisa di atas Rp 100 juta untuk sapi lokal," tambahnya.(*)