KETIK, BANDUNG – Bertepatan dengan peringatan Hari Ibu ke-95 tahun 2023, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat bersama BKKBN RI dan DISDUKP3A Kabupaten Indramayu menggelar Pelayanan KB dan Sosialisasi Program Bangga Kencana di Kampung KB Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting. Kegiatan dilaksanakan di Desa Lempuyang, Kec. Anjatan, Kabupaten Indramayu, Sabtu (23/12/2023).
Rangkaian kegiatan diawali dengan Pelayanan KB MKJP Implan di Puskesmas Anjatan Puskesmas Anjatan, dengan akseptor KB sebanyak 22 orang. Selain dari wilayah Anjatan, pelayanan KB hari ini merupakan pelayanan KB gabungan antara 2 puskesmas, yaitu Anjatan dan Bugis.
Deputi Bidang ADPIN BKKBN RI Sukaryo Teguh Santoso yang datang meninjau pelayanan bersama dengan Kepala Perwakilan BKKBN Jabar, Kepala DISDUKP3A Indramayu dan kepala puskesmas setempat juga menyempatkan diri untuk memberikan bantuan kepada akseptor yang hadir. Bantuan pangan ini merupakan bagian dari program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT).
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi serta launching Kampung KB Kembang Lempuyang Manjur di Desa Lempuyang, Kec. Anjatan, Kabupaten Indramayu.
Setelah mendengarkan deklarasi dari pengurus Kampung KB serta menyerahkan secara simbolis plang Kampung KB dan Rumah Data Kependudukan, Deputi Bidang ADPIN BKKBN RI, Sukaryo Teguh Santoso membuka materinya dengan mengucapkan selamat Hari Ibu 22 Desember.
"Selamat Hari Ibu ke-95 bagi seluruh ibu yang luar biasa. Sosok ibu ini tak asing buat BKKBN. Karena ibu sangat erat kaitannya dengan Program Bangga Kencana. Kalau tidak ada ibu, tidak ada itu Program KB. Begitu juga dengan stunting, tidak akan ada kasus stunting, kalau tidak ada ibu-ibu. Jika ibunya tidak hamil dan melahirkan anak, maka tentu stunting tidak akan ada," kata Teguh.
Menurutnya, Program Bangga Kencana, Kampung KB dan stunting itu tidak bisa dipisahkan. Itu adalah satu kesatuan. Sebab ciri Kampung KB itu adalah tidak adanya kasus stunting.
Ciri lainnya, Kampung KB yang bagus adalah kampung yang semua keluarganya ikut KB. Ikut KB tersebut tidak hanya sebatas menggunakan kontrasepsi. Tapi juga balitanya rutin dibawa ke Bina Keluarga Balita (BKB), remajanya bergabung di Bina Keluarga Remaja (BKR) dan jika ada anggota keluarga yang lansia dia aktif mengikuti Bina Keluarga Lansia (BKL).
"Yang tak kalah penting, ciri Kampung KB yang baik adalah jika seluruh keluarga yang ada di kampung tersebut mampu menjalankan 8 fungsi keluarga dengan paripurna serta kehidupan masyarakatnya penuh dengan semangat gotong-royong," tandas Teguh.
Saat ini di Kabupaten Indramayu sudah terbentuk sebanyak 210 Kampung KB. Masih ada tugas kedepan untuk membentuk 107 Kampung KB. Di tahun 2024, DISDUKP3A Indramayu menargetkan bisa membentuk 100 Kampung KB.(*)